Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli memantau penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) di Kota , Sulawesi Selatan (Sulsel). Yassierli mengingatkan agar penerima manfaat tidak menggunakan BSU tersebut untuk judi online (judol).
Hal itu disampaikan Yassierli saat meninjau penyaluran BSU secara simbolis di Kantor PT Pos Indonesia di Jalan Slamet Riyadi, Makassar, Sabtu (26/7/2025). Yassierli menyebut penyaluran melalui PT Pos terbilang simpel.
“Memang kita sempatkan untuk mengecek terkait dengan penyaluran BSU. Dan alhamdulillah teman-teman juga sudah lihat tadi, teknis bagaimana operasional mekanisme penyaluran lewat PT Pos dan kita lihat prosesnya itu sudah sangat mudah dan simple sebenarnya,” kata Yassierli.
Dia mengakui PT Pos menjadi pilihan penyaluran BSU untuk menjangkau pekerja non-perbankan khususnya di sektor informal atau padat karya yang tidak memiliki rekening bank aktif. PT Pos memungkinkan penyaluran tunai langsung ke penerima.
“Selain itu transparansi dan pertanggungjawabannya lengkap. Jadi setiap orang itu difoto dan kemudian itu menjadi dokumentasinya,” katanya.
“Bagi mereka yang tidak memiliki rekening kimbara, itu disalurkan oleh PT. POS dan tadi capaian itu sudah sampai mendekati 91%,” jelas Yassierli.
Dia lalu mengingatkan kepada para penerima manfaat agar menggunakan BSU itu dengan sebaik-baiknya. Pihaknya memastikan akan memonitor penggunaannya.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Ya, setiap kita campaign bahwa ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Angka atau besaran BSU itu sangat membantu mereka untuk membayar kebutuhan sehari-hari atau sekolah. Kita monitor terus. Tadi sudah kita ingatkan untuk tidak digunakan judol,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Pramudya Iriawan Buntoro mengungkapkan pihaknya berperan menyediakan data untuk Kemenker. Pasalnya, salah satu kriteria penerima BSU adalah peserta BPJS Ketenagakerjaan aktif.
“Bersama PT Pos untuk kita juga memastikan penyalurannya. Kalau kami verifikasi dari sisi peserta, keaktifan dan upahnya untuk diserahkan ke kementerian tenaga kerja untuk diverifikasi apakah yang bersangkutan menerima bantuan lainnya, supaya tidak ada dobel penerimaan,” katanya.
Diketahui, penyaluran BSU 2025 di Sulsel telah mencapai realisasi 75,20 persen per 26 Juli 2025. Berdasarkan data dari PT Pos Indonesia, dana yang telah tersalur sebesar Rp 58,628 miliar dari total alokasi Rp77,961 miliar.
Sebanyak 97.714 pekerja dari total target 129.935 orang di Sulsel telah menerima bantuan. Penyaluran itu tersebar di 24 kabupaten/kota, mencakup 16.879 perusahaan penerima manfaat.
Hingga saat ini, sisa dana sebesar Rp 19,332 miliar masih menunggu distribusi kepada sekitar 32.221 pekerja yang belum menerima BSU. Pemerintah terus menggenjot penyaluran agar seluruh bantuan tuntas sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.