Makassar Siaga Cuaca Ekstrem, Warga Diimbau Batasi Aktivitas di Luar Rumah

Posted on

Makassar menjadi salah satu wilayah di Sulawesi Selatan (Sulsel) berstatus siaga terdampak cuaca ekstrem menjelang tahun baru. Wali Kota Makassar Munafri ‘Appi’ Arifuddin mengimbau masyarakat untuk membatasi diri beraktivitas di luar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak.

Appi mengingatkan potensi saat hujan lebat disertai angin kencang berisiko terhadap keselamatan. Warga diminta untuk lebih berhati-hati saat berkendara dan selalu mengutamakan keselamatan.

“Keselamatan warga adalah prioritas utama. Bagi masyarakat yang tinggal di wilayah dekat wilayah rawan, agar tetap menjaga kesehatan dan melakukan langkah antisipasi sejak dini,” ucap Appi dalam keterangannya, Minggu (28/12/2025).

Langkah pencegahan juga wajib dilakukan. Dia mengingatkan pentingnya membersihkan drainase karena berpotensi memicu banjir jika saluran air penuh sampah.

“Kami mengimbau untuk masyarakat memastikan saluran air atau drainase di lingkungan masing-masing berfungsi dengan baik dan tidak tersumbat di lingkungan rumah,” ujarnya.

Diketahui, Makassar sempat dilanda hujan deras hampir seharian pada Sabtu (27/12). Appi menuturkan, potensi hujan deras disertai angin kencang yang bisa memicu genangan air hingga pohon tumbang.

“Khususnya di area yang terdapat pepohonan besar atau pohon penghijauan di sepanjang jalan yang sewaktu-waktu berpotensi tumbang akibat angin kencang,” imbuh Appi.

Appi juga menginstruksikan seluruh jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) termasuk di tingkat kecamatan, kelurahan, serta RT dan RW untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Mereka diimbau segera menyiapkan langkah antisipasi.

“Selain itu, masyarakat juga perlu mengantisipasi potensi gangguan arus listrik yang dapat membahayakan, terutama bagi anak-anak. Jika melihat instalasi listrik yang berisiko, segera laporkan kepada pihak terkait,” tutur Appi.

Appi juga menginstruksikan kepada seluruh kepala dinas, camat, lurah, hingga RT dan RW agar secara aktif memantau kondisi wilayah masing-masing. Aparat wilayah diminta turun langsung ke lapangan untuk memastikan situasi lingkungan dan kondisi masyarakat tetap aman.

Dia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dan kerja cepat dalam menghadapi setiap potensi dampak cuaca ekstrem. Setiap kejadian atau potensi gangguan akibat cuaca diminta segera dilaporkan secara berjenjang untuk ditindaklanjuti secepatnya.

“Perlu didirikan posko siaga di setiap kecamatan dan kelurahan guna mempercepat respons apabila terjadi genangan air, banjir, pohon tumbang, atau kondisi darurat lainnya,” jelas Appi.

Sebelumnya diberitakan, BMKG Wilayah IV Makassar melaporkan ada 12 daerah di Sulsel terdampak cuaca ekstrem menjelang pergantian tahun. Peringatan dini curah hujan tinggi itu dimulai sejak 21 hingga 31 Desember 2025.

“Ini sangat rawan terhadap terjadinya banjir bandang dan longsor, termasuk juga yang patut diwaspadai ada beberapa daerah masuk status siaga berdasarkan rilis dari BMKG,” ungkap Kepala BPBD Sulsel Amson Padolo kepada infoSulsel, Minggu (28/12).

Adapun wilayah terdampak peringatan dini curah hujan tinggi, di antaranya Makassar, Bone, Bantaeng, Barru, Bulukumba, Gowa, Jeneponto, Maros, Pangkep, Sinjai, Soppeng dan Takalar. Daerah-daerah itu ada yang berstatus waspada, siaga dan awas.

Untuk daerah kategori waspada, curah hujannya bisa mencapai 150-220 milimeter (mm). Sementara status siaga dengan curah hujan 200-300 mm, sedangkan kategori awas dengan curah hujan di atas 300 mm.

Berdasarkan rilis dari BMKG, berikut 12 kabupaten dan kota beserta sebaran kecamatannya yang berpotensi hujan deras hingga akhir tahun 2025:

Status Waspada

Status Siaga

Status Awas