Mahasiswa Demonstrasi, Bank SulutGo Disegel di Gorontalo

Posted on

Sejumlah mahasiswa menggelar aksi demonstrasi di Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) di Kota . Massa bahkan menyegel bank tersebut sebagai aksi protes setelah perwakilan Pemprov Gorontalo disebut tidak mendapat kursi komisaris di Bank SulutGo (BSG).

Peristiwa itu terjadi di depan Kantor Bank Sulutgo di Jalan Nani Wartabone, Kelurahan lima UI, Kecamatan Kota Selatan, Kota Gorontalo pada Rabu (16/4/2025). Pintu masuk kantor disegel menggunakan spanduk yang yang bertuliskan, ‘Bank Ini Disegel Tolak Lobi-lobi Dari BSG’.

Massa aksi yang mengatasnamakan Forum Aliansi Paguyuban se-Gorontalo berkumpul di depan pintu masuk Bank SulutGo. Dalam aksinya, massa turut mendorong pemerintah daerah menarik saham dari Bank SulutGo.

“Poin tuntutan itu mendukung pimpinan daerah bupati wali kota untuk penarikan saham dan dana di BSG, dan segera memindahkan uang ke bank lain selain BSG, dan menolak lobi-lobi politik yang dilakukan oleh BSG itu,” ujar Koordinator Lapangan Forum Aliansi Paguyuban se-Gorontalo Zasmin Dalango kepada wartawan di lokasi.

Massa mengaku kecewa dengan Bank SulutGo lantaran tidak menunjuk salah satu komisaris dari perwakilan Gorontalo saat rapat pemegang saham luar biasa (RUPSLB). Dia menyebut Bank SulutGo tutup mata dengan kondisi ini.

“Hari ini kita menyegel (Bank SulutGo). Hari ini atas kemarahan Provinsi Gorontalo terhadap Bank SulutGo yang dibilang tidak memberikan kontribusi terhadap BSG. BSG seakan-akan tutup mata dan tutup telinga karena ada insiden beberapa pimpinan yang menarik saham dari BSG,” tegas Zasmin.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Bank Sulutgo Gorontalo Rudiyanto Katili mengaku kaget dengan adanya aksi demonstrasi. Dia mengaku tidak mengetahui pasti persoalan yang dibawa massa aksi.

“Kita juga sempat kaget ada kegiatan pemblokiran tempat. Kita tidak sangka kita pikir adek-adek mahasiswa menyuarakan dorang (mereka) punya aspirasi,” kata Rudiyanto Katili.

Rudiyanto juga heran adanya pergantian komisaris di Bank SulutGo. Dia mengaku perwakilan dari pemerintah daerah Gorontalo sempat masuk jajaran direksi namun belakangan diganti saat RUPSLB.

“Memang kemarin itu ada satu komisaris orang Gorontalo Feriyanto Koniyo tiba-tiba waktu RUPS luar biasa kemarin diganti,” sebutnya.

Pihaknya pun enggan berkomentar lebih jauh soal aspirasi massa yang menuntut pemerintah daerah di Gorontalo menarik saham dari Bank SulutGo. Dia berharap persoalan ini bisa segera diatasi.

“Bahkan Gubernur Sulut pun berharap jangan ada perpecahan di antara kita wilayah Sulut dan Gorontalo. Tidak ada cerita perpecahan kita ini sama,” jelasnya.