Seekor lumba-lumba ditemukan terdampar dalam kondisi penuh luka di pesisir pantai Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mamalia laut sepanjang sekitar 2 meter itu akhirnya dievakuasi dan dilepas kembali ke tengah laut.
“Iya, ada (lumba-lumba terdampar). Satu ekor,” ujar Kepala Dinas Perikanan Selayar Andriany Gusram kepada infoSulsel, Selasa (10/6/2025).
Lumba-lumba itu ditemukan warga setempat di pesisir pantai Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Benteng, Selayar, Selasa (10/6) sekitar pukul 09.45 Wita. Andriany mengungkapkan terdapat luka di beberapa bagian tubuhnya, terutama di sirip dan kepala.
“Ada beberapa luka. Ada di sekitar siripnya sama di kepala. Itu yang kita tidak tahu (penyebabnya). Jangan sampai diserang hewan laut yang lain atau bagaimana. Saat terdampar sudah luka kayak begitu. Bisa jadi karena kena jaring hanyut atau diserang hiu,” katanya.
Menurut Andriany, lumba-lumba yang bergerombol kerap melarikan diri ke pinggir pantai saat merasa terancam. Dugaan sementara, hewan itu mencari perlindungan usai mengalami serangan di laut.
“Kami juga tidak berani memprediksi kenapa dia sampai terdampar di situ. Cuma, biasanya, hewan yang berkerumun atau bergerombol, dia itu diserang. Jadi, dia itu mencari perlindungan pergi ke pinggir pantai,” jelasnya.
Tim gabungan dari Dinas Perikanan, SAR, BPBD, dan Balai Taman Nasional Taka Bonerate bergerak cepat melakukan evakuasi. Awalnya, warga mencoba menggiring lumba-lumba secara manual ke laut, tetapi mamalia itu terus kembali ke bibir pantai.
“Tadi, kan, sudah beberapa kali pakai manual, masyarakat juga membantu menggiring sampai ke laut, tapi berapa meter dia kembali lagi ke bibir pantai. Selalu begitu kalau mamalia sakit atau luka, biar digiring manual pasti kembali,” sebutnya.
Andriany menyebut lumba-lumba yang sebelumnya terdampar sudah berhasil dibawa ke tengah laut dan tidak kembali lagi ke bibir pantai. Mamalia itu terus diarahkan menjauh hingga akhirnya menghilang dari pantauan.
“Diangkut masuk ke kapal kemudian dibawa ke tengah laut. Saya belum tahu kondisi sekarang. Terakhir saya lihat begitu, sudah dibawa ke tengah laut,” tuturnya.
Lebih lanjut, Andriany mengungkapkan tidak ada dokter khusus hewan laut di Selayar. Akhirnya tim hanya mengobati luka-luka lumba-lumba itu dengan antiseptik seadanya.
“Tadi kami menelepon dokter hewan yang ada di Selayar bagaimana evakuasinya atau pengobatan lukanya. Cuma, dokter khusus hewan laut itu nggak ada di Selayar. Tadi ada dokter yang berusaha membantu, mengobati lukanya pakai betadine. Kita juga lihat di Google kayak begitu,” bebernya.