Sebuah lubang berukuran raksasa atau sinkhole berhasil ditemukan oleh sekelompok Ilmuwan China. Bagian dalam lubang raksasa tersebut menyimpan pemandangan yang menakjubkan, menjadikannya tampak seperti gerbang menuju dunia lain.
Melansir dari infoINET, penampakan lubang raksasa tersebut terabadikan dalam sebuah foto udara pada 19 April 2020. Lubang runtuhan karst raksasa yang dinamai Dashiwei Tiankeng tersebut terletak di Leye-Fengshan Global Geopark di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok selatan.
Geopark Leye-Fengshan dikenal menyimpan berbagai keajaiban alam, seperti sungai bawah tanah, jembatan alami, dan sistem gua yang luas. Berkat keindahannya, Geopark Leye-Fengshan ini telah masuk dalam daftar Geopark Global UNESCO sejak 2010.
Lokasi spesifik lubang raksasa tersebut berada dekat desa Ping’e di Leye, wilayah yang memang terkenal dengan bentang alam karstnya yang spektakuler.
Tak lama setelah kabar ditemukannya lubang raksasa tersebut, spelunkers langsung meluncur ke lubang. Dari penjelajahan yang dilakukan, ditemukan tiga pintu masuk gua serta pohon-pohon kuno setinggi 40 meter yang cabangnya menjulang ke arah sinar Matahari.
“Ini adalah penemuan keren,” kata George Veni, direktur eksekutif National Cave and Karst Research Institute (NCKFRI) di AS, dan pakar gua internasional.
Veni mengatakan, bentang alam karst memang sangat rentan membentuk sinkhole dramatis dan gua-gua yang menyimpan ‘dunia lain’ di bawah permukaan Bumi.
Secara ilmiah, fenomena ini terjadi ketika air hujan yang bersifat asam menembus celah-celah batuan dasar dan perlahan melarutkannya. Dalam waktu yang sangat lama, proses ini membentuk terowongan dan rongga bawah tanah.
Ketika rongga tersebut membesar dan langit-langitnya runtuh, terbentuklah lubang besar di permukaan Bumi-seperti yang kini ditemukan di Guangxi.
Selain keindahannya yang menakjubkan, sinkhole dan gua juga menawarkan perlindungan bagi kehidupan. Di dalamnya terdapat akuifer karst, yaitu simpanan air bawah tanah yang menjadi sumber utama bagi sekitar 700 juta orang di seluruh dunia.
Akan tetapi, akuifer jenis ini sangat mudah tercemar dan kering. Oleh karena itu penelitian terhadap formasi seperti ini sangatlah penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
“Saya tidak akan terkejut mengetahui bahwa ada spesies yang ditemukan di gua-gua ini yang belum pernah dilaporkan atau dijelaskan oleh sains sampai sekarang,” kata Chen Loon yang memimpin ekspedisi ke lubang raksasa ini.
Saksikan Live infoSore:










