Lirik Lagu Ampar Ampar Pisang Lengkap Notasi hingga Makna Filosofisnya

Posted on

Lirik lagu Ampar Ampar Pisang memiliki makna mendalam yang menggambarkan budaya Banjar, Kalimantan Selatan. Lantas bagaimana lirik dan maknanya?

‘Ampar Ampar Pisang’ sendiri merupakan salah satu lagu tradisional yang populer di Indonesia. Mengutip buku Indonesia Pusaka karya Dr Sopan Adrianto, lagu Ampar Ampar Pisang diciptakan oleh Hamiedan AC.

Memiliki irama yang dinamis, lagu ini menyenangkan untuk dinyanyikan baik sebagai persembahan perorangan maupun paduan suara. Lagu ini bahkan dinyanyikan sebagai pengiring salah satu permainan tradisional oleh masyarakat Kalimantan Selatan.

Apakah infoers juga tertarik untuk menyanyikan lagu daerah ini? Nah sebagai panduan, berikut ini lirik lagu Ampar Ampar Pisang lengkap dengan notasi, sejarah, hingga maknanya.

Yuk simak selengkapnya di bawah ini!

Berikut ini lirik Ampar Ampar Pisang yang dikutip dari buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer oleh Hani Widiatmoko dan Dicky Maulana:

Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari

Manggalepak manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
Apinya clang curupan

Nang mana batis kutung
Dikitipi dawang (2x)

Berikut notasi angka lagu Ampar Ampar Pisang:

Berikut ini arti lirik lagu Ampar Ampar Pisang yang dikutip dari Jurnal Universitas Negeri Semarang berjudul “Kajian Analisis Lagu Ampar-Ampar Pisang Berdasarkan Teori Estetika Paradoks”:

Susun-susun pisang
Pisang saya belum matang
Matang sebutir dikerumuni bari-bari 2x (hewan kecil bersayap yang suka mengerumuni buah yang sudah matang)

Mangga lepak mangga lepok (bunyi kayu yang patah)
Kayu yang bengkok
Bengkok dilalap api
Apinya menyala ke sana kemari

Yang mana kaki bunting di gigit bidawang 2X (hewan seperti kadal besar)

Kembali menyadur buku Indonesia Pusaka, lagu ini menceritakan tentang pisang yang diampar (disusun) dan dikerubuti oleh binatang kecil, yang disebut dengan nama bari-bari oleh masyarakat Kalimantan. Binatang kecil tersebut bisa terbang dan senang akan aroma pisang.

Pada akhir lagu ini, menceritakan tentang binatang yang ditakuti anak-anak kecil zaman dulu (kata “dikitip bidawang”) artinya adalah digigit biawak. Konon menurut cerita rakyat, kata dikitip bidawang itu dipakai untuk menakuti anak-anak yang suka mencuri pisang (kue rimpi) yang masih dalam proses penjemuran.

Sementara dalam Jurnal “Kajian Analisis Lagu Ampar-Ampar Pisang Berdasarkan Teori Estetika Paradoks”, dijelaskan bahwa makna dari lirik Ampar Ampar Pisang adalah sebuah nasihat bahwa setiap manusia yang tersusun di Bumi ini, siapa yang terbaik pasti akan dikerumuni banyak orang. Pada diksi berbeda yakni, yang baik pasti akan dicari banyak orang.

Kemudian sesuatu yang bengkong (kejelekan) pasti akan berbunyi keras. Seperti anak yang mencuri pisang walaupun mereka berbohong untuk menutupinya, hal itu tidak akan bertahan lama, mereka tetap akan habis terlalap api.

Lagu ini menggambarkan nasihat bahwa sesuatu yang buruk pasti hidupnya susah karena dihukum oleh alam atau sebaliknya.

Kembali menukil buku Kumpulan Lagu Wajib Nasional, Tradisional, & Anak Populer, lagu Ampar-Ampar Pisang ini pada awalnya dinyanyikan secara iseng oleh masyarakat Kalimantan Selatan. Lagu ini disenandungkan saat membuat sebuah makanan khas yang terbuat dari pisang. Makanan tersebut bernama rimpi.

Namun, seiring dengan penyebaran budaya, lagu ini menjadi lagu permainan anak-anak di Kalimantan Selatan. Kini permainan ini juga tidak hanya dilakukan oleh anak-anak di tempat asalnya, tetapi juga dimainkan oleh anak-anak di daerah lain, seperti di pulau Jawa.

Nah, itulah lirik lagu Ampar Ampar Pisang dari Kalimantan Selatan lengkap dengan notasi, makna, hingga sejarahnya. Semoga bermanfaat!

Lirik Lagu Ampar Ampar Pisang

Notasi Lagu Ampar Ampar Pisang

Arti Lirik Lagu Ampar Ampar Pisang

Makna Filosofis Lagu Ampar Ampar Pisang

Sejarah Lagu Ampar Ampar Pisang