Hari Guru Nasional (HGN) yang diperingati setiap tanggal 25 November di Indonesia menjadi momentum untuk mengungkapkan rasa terima kasih kepada pada guru. Perayaan ini identik dengan lagu-lagu yang menjadi simbol penghormatan bagi para pendidik di seluruh penjuru negeri, seperti Hymne Guru yang sangat ikonik.
Hymne Guru kerap dinyanyikan untuk mengiringi upacara, peringatan bersejarah, hingga momen-momen haru di ruang kelas. Lirik yang terkandung dalam Hymne Guru menyimpan pesan yang mendalam tentang ketulusan dan pengabdian tanpa batas para guru demi kemajuan bangsa.
Melalui Hymne Guru, kita diajak untuk kembali menyadari betapa besar peran pendidik dalam membentuk karakter dan masa depan generasi muda. Oleh karena itu penting memahami makna di balik lagu Hymne Guru agar peringatan Hari Guru Nasional terasa semakin istimewa.
Berikut ini infoSulsel telah merangkum lirik Hymne Guru serta makna yang terkandung di dalamnya. Agar wawasan infoers semakin luas, artikel ini juga memuat informasi tentang profil pencipta Hymne Guru.
Simak selengkapnya yuk!
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia Bermuatan Nasionalisme untuk Kelas V SD oleh Prima Gusti Yanti dan Nini Ibrahim, berikut lirik lagu Hymne Guru:
Hymne Guru
Ciptaan: Sartono
Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru
Namamu akan selalu hidup
Dalam sanubariku
Semua baktimu akan ku ukir
Di dalam hatiku
Sebagai prasasti terima kasihku
Tuk pengabdianmu
Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan bangsa pembangun insan cendekia
Sebagai informasi, lirik Hymne Guru sempat mengalami perubahan lirik pada tahun 2007. Pada kalimat terakhir, sebelumnya ‘engkau patriot pahlawan bangsa, tanpa tanda jasa’ diubah menjadi ‘engkau patriot pahlawan bangsa, pembangun insan cendekia’.
Perubahan lirik ini termaktub dalam Surat Edaran (SE) Persatuan Guru Republik Indonesia Nomor 447/Um/PB/XIX/2007 tanggal 27 November 2007.
Dalam pelaksanaan upacara Hari Guru, biasanya Hymne guru diiringi dengan musik. Bagi infoers yang membutuhkan not sebagai acuan untuk mengiringi, berikut link download not lagu Hymne Guru dalam bentuk angka dan balok.
Masih dalam buku Bahasa Indonesia Bermuatan Nasionalisme untuk Kelas V SD oleh Prima Gusti Yanti dan Nini Ibrahim, lagu Hymne Guru mengandung makna yang mendalam dan menyentuh. Liriknya menggambarkan penghormatan tulus kepada guru sebagai sosok yang begitu mulia.
Guru tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga membentuk karakter serta arah masa depan murid-muridnya. Dalam perjalanan hidup seseorang, nama dan jasa guru akan selalu dikenang dalam hati dan ingatan.
Peran guru sangat penting dalam proses bertumbuh seseorang menjadi pribadi yang lebih baik. Seluruh jasa-jasanya dan pengorbanan guru yang telah mendidik hingga membimbing sulit untuk dilupakan.
Setiap ungkapan terima kasih yang disampaikan kepada guru seolah menjadi prasasti yang abadi, mewakili rasa syukur atas peran mereka dalam hidup kita. Guru adalah cahaya dalam gelapnya kebodohan, yang menuntun murid-muridnya menuju jalan pengetahuan dan kebaikan.
Selain membagikan pengetahuan, kehadiran guru juga membawa kesejukan, seperti embun dalam dahaga, menenangkan sekaligus menguatkan. Mereka adalah pejuang bangsa, yang dengan ketekunan dan kecerdasannya mencetak generasi masa depan.
Guru bukan sekadar pengajar, tetapi pahlawan tanpa tanda jasa yang berperan besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Untuk itu, lagu ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita untuk selalu menghargai guru.
Lagu Hymne Guru ini diciptakan oleh Sartono, seorang Pria kelahiran di Madiun, 29 Mei 1936. Sartono sudah menunjukkan minat dan bakatnya di bidang musik sejak masih remaja.
Ketika sang ayah meninggal dunia dan ia harus berhenti dari bangku SMA, Sartono justru semakin menekuni musik secara otodidak. Sartono sempat membentuk grup band bernama Combo Ria bersama teman-temannya. Selain itu, dia juga menjadi bagian dari Korps Musik Ajudan Jenderal Resor Militer (Ajenrem) Madiun.
Berkat bakatnya dalam bermusik, Sartono dipercaya mengajar mata pelajaran musik di SMP Katolik Santo Bernardus Madiun. Di sekolah swasta tersebut, Sartono menjalani profesinya sebagai guru honorer selama beberapa tahun.
Di tengah kesibukannya sebagai guru, tampil bersama band, dan berlatih bersama Korps Musik Ajenrem, Sartono tetap aktif menciptakan lagu. Karyanya yang paling terkenal adalah Hymne ‘Guru: Pahlawan Tanpa Tanda Jasa’, yang lahir pada tahun 1980.
Lagu Ciptaan Sartono ini menjadi ungkapan penghargaannya kepada para guru yang telah mengabdi tanpa pamrih demi mencerdaskan anak bangsa. Selain Hymne Guru, Sartono juga menulis delapan lagu lainnya dengan tema pendidikan.
Atas dedikasi dan kontribusinya dalam dunia pendidikan dan musik, Sarono dianugerahi penghargaan oleh Menteri Pendidikan Nasional saat itu, Yahya Muhaimin, serta dari Dirjen Pendidikan, Soedardji Darmodihardjo. Sartono meninggal dunia pada 1 November 2015 di usia 79 tahun, di RSUD Kota Madiun.
Nah, demikianlah ulasan lengkap lirik Hymne Guru serta makna dan profil penciptanya. Semoga bermanfaat!
