Legislator Pangkep Soroti Kepsek Bayar Bimtek Rp 2,5 Juta Pakai Dana BOS

Posted on

Anggota Komisi I DPRD Pangkep Muhammad Ramli menyoroti kepala sekolah (kepsek) yang mengikuti bimbingan teknis (bimtek) dengan biaya Rp 2,5 juta menggunakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dia mengingatkan dana BOS mesti dipergunakan untuk kegiatan yang produktif di sekolah.

“Kami sudah sampaikan agar tidak lagi dilakukan (bimtek pakai dana BOS). Kami sarankan penggunaan dana BOS itu tepat guna dan tepat sasaran, jangan digunakan untuk kegiatan yang tidak bermanfaat seperti bimtek ini,” ujar Ramli kepada wartawan, Rabu (14/5/2025).

Ramli lantas mempersilakan guru atau kepala sekolah untuk melapor ke DPRD jika merasa terbebani dengan bimtek. Dia menyebut DPRD Pangkep akan membuka ruang untuk mengakomodir keluhan dari sekolah.

“Kalau ada guru yang merasa bimtek ini memberatkan silakan mengadu ke komisi 1 kami membuka ruang mengakomodir apa apa yang menjadi keluhan terkait bimtek itu,” ucapnya.

Terkait itu, Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Pangkep, Syamsir mengatakan pelaksanaan bimtek selama ini menggunakan lembaga dari luar. Biayanya pun diakuinya memang menggunakan dana BOS.

“Itu bimtek memang sumber pembiayaannya dari dana BOS,” ujar Syamsir saat dikonfirmasi terpisah.

Dia menjelaskan dana BOS untuk bimtek guru dibolehkan dalam aturan. Namun dia mengatakan tidak pernah ada arahan bagi kepsek untuk mengikuti bimtek dari Dinas Pendidikan.

“Memang tiap tahun ada pelatihan dan bimtek. Yang laksanakan bukan diknas, ada lembaga pelatihan memang, (kami) tidak mengarahkan. Lembaga itu menawarkan ke sekolah-sekolah,” kata Syamsir.

Sekretaris Dinas Pendidikan Pangkep Amiruddin mengaku tidak mengetahui jika kepala sekolah atau guru mengikuti bimtek. Dia menyebut selama ini pelaksanaan bimtek dengan menggunakan dana BOS dilaksanakan oleh pihak luar dinas pendidikan tanpa sepengetahuan resmi Diknas Pangkep.

“Yang jelas suratnya tidak pernah ada. Persyaratannya, mestinya surat masuk dari lembaga mana dan jelas jadwalnya apa, kegiatan apa. Yang dominan (tahu soal bimtek) itu kabid dan kadis, suratnya tidak ada,” ucapnya.