Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, kembali kecolongan setelah seorang narapidana (napi) berinisial NT kabur dari tahanan. Kondisi itu membuat Lapas Nabire sudah tercatat 4 kali dibobol sepanjang 2025 hingga total 38 napi kabur.
“Iya, benar kejadian di Lapas Nabire sudah berapa kali kejadian. Beberapa kali itu bukan di saat saya menjabat. Namun ada itu,” kata Kalapas Kelas IIB Nabire, Dodi Wijaya kepada infocom, Selasa (8/12/2025).
Berdasarkan catatan pemberitaan infocom, Lapas Nabire sempat dibobol 3 napi yang merupakan simpatisan kriminal bersenjata (KKB) pada 11 Mei 2025. Ketiga napi kabur saat terjadi kericuhan di kawasan lapas.
Setelah itu sebanyak 19 napi kembali melarikan diri dari lapas pada 3 Juni. Dari total napi kabur, 11 di antaranya merupakan anggota KKB. Mereka kabur setelah menyerang 3 petugas lapas menggunakan senjata tajam.
Pada 29 September, Lapas Nabire kembali dibobol hingga 15 napi melarikan diri. Puluhan napi kabur setelah memanjat pagar menggunakan tali dan balok.
Terbaru, seorang napi inisial NT kabur dari Lapas Nabire pada Minggu (8/12). Awalnya ada dua napi yang hendak kabur, namun satu di antaranya dicegat saat hendak melompat dari pagar menggunakan selimut.
“Iya, dua percobaan (napi melarikan diri). Satu yang berhasil kabur. Satunya berhasil diamankan,” ungkap Dodi.
Dodi mengaku berupaya meningkatkan sistem pengamanan Lapas Nabire. Pihaknya tengah membangun pagar lapas yang lebih representatif.
“Ini coba dalam meningkatkan keamanan. Saat ini sedang dibangun tembok antar bangunan untuk mencegah warga binaan itu dapat menuju ke tembok pelat-pelat besi itu,” beber Dodi.
Lapas Nabire juga melibatkan personel kepolisian untuk membantu melakukan pengamanan. Dodi berharap kasus kaburnya napi di masa kepemimpinannya tidak terulang.
“Kami saat ini dibantu adanya BKO dari Brimob dengan penambahan personil jaga dari beberapa Lapas di Indonesia ini, itu sebanyak 15 orang. Kejadian sebelumnya memang bukan di zaman saya, tapi saya tahu itu ada kejadian tersebut,” tegasnya.
