Sebanyak 16 pemuda di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar) merasakan mual hingga muntah usai menggelar pesta minuman keras (miras) oplosan. Empat di antaranya dilaporkan meninggal dan 12 lainnya masih dirawat di rumah sakit.
Peristiwa itu berawal saat 16 pemuda berkumpul di Dusun Pancasila, Desa Papalang, Kecamatan Papalang, Kamis (18/9) sekitar pukul 20.00 Wita. Tidak lama kemudian datang 2 pemuda lain dengan membawa miras jenis Cap Tikus.
“Dua pemuda lainnya datang dengan membawa sebotol minuman keras jenis Cap Tikus lalu dicampur dengan minuman energi dalam botol merek Kukubima dan dikonsumsi bersama-sama,” ujar Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Sabtu (20/9/2025).
Herman mengatakan para pemuda itu sempat pulang ke rumah masing-masing usai menenggak miras. Namun mereka mulai merasakan mual hingga muntah keesokan harinya atau pada Jumat (19/9).
“Para pemuda yang telah mengonsumsi minuman oplosan tersebut mulai mengalami gejala mual dan muntah,” bebernya.
Selanjutnya para pemuda itu dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit. Namun empat korban bernama Jayadi (17), Marjiadi (24), Aswin (21), dan Riadin (19) dinyatakan meninggal karena mengalami sesak napas berat, pagi tadi.
“4 orang korban mengalami sesak napas berat dan dinyatakan meninggal dunia. Sedangkan 12 lainnya masih dalam perawatan,” kata Herman.
Lanjut Herman, pihaknya masih berkoordinasi dengan tenaga medis untuk memastikan penyebab kematian korban. Pihaknya juga sudah mengamankan sejumlah barang bukti dalam kasus ini.
“Kepolisian bersama pihak terkait telah melakukan langkah-langkah penanganan awal, termasuk mendata para saksi, mengamankan barang bukti, serta berkoordinasi dengan tenaga medis untuk memastikan penyebab kematian korban,” imbuhnya.
Herman menambahkan bahwa peristiwa ini menjadi peringatan keras mengenai bahaya konsumsi minuman keras. Apalagi miras yang dioplos karena dapat berakibat fatal.
“Mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjauhi praktik minum minuman oplosan demi keselamatan diri dan lingkungan,” katanya.