Seorang wanita lanjut usia (lansia) di Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) bernama Dina (68) gagal menerima bantuan langsung tunai (BLT) Kesra Rp 900 ribu. BLT itu dinyatakan hangus gegara surat pemberitahuannya diduga tercecer di kantor kelurahan.
Kasus itu awalnya terungkap saat anak Dina, Muliyati mendatangi kantor kelurahan Bumi Harapan, Jalan Bumi Harapan, Kecamatan Bacukiki Barat pada Selasa (23/12). Muliyati datang mempertanyakan alasan ibunya tak pernah menerima bantuan lansia.
“Nanti pergi kakakku (Muli) pergi ke kelurahan minta dicek namanya mama. Karena selalu diusulkan sebagai penerima bantuan lansia tapi tidak pernah dapat. Ternyata namanya ada,” kata anak Dina bernama Irma Nurdin kepada infoSulsel, Jumat (26/12/2025).
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
Ternyata, surat pemberitahuan itu sudah disampaikan oleh kantor Pos ke pihak kelurahan sejak Kamis (20/11) lalu. Namun hingga batas waktu penerimaan, pihak kelurahan belum menyampaikan surat itu ke penerima.
“Terakhir (tanggal) 19 bulan Desember ini. Dari tanggal 20 bulan November ada di kelurahan itu suratnya. Harusnya dapat bantuan Rp 900 ribu mamaku,” ujarnya.
Setelah diperiksa ulang, surat pemberitahuan penerimaan BLT Kesra atas nama Dina itu ternyata ada di Kantor kelurahan. Namun bantuan tersebut sudah tidak bisa cairkan.
“Katanya dikembalikan mi ke pusat. Ternyata tercecer berkasnya di kelurahan. Tidak pernah ada pemberitahuannya. Nanti sudah viral, baru mauka na cari,” ujarnya.
Sementara itu, Lurah Bumi Harapan, Suryadi Untung mengakui daftar penerima bantuan itu disampaikan kelurahan dari kantor Pos. Selanjutnya, kelurahan berkoordinasi dengan satgas untuk menyampaikan surat ke penerima.
“Jadi itu Satgas turun ke lapangan. Mencari nama yang sesuai nama yang di daftar nama yang dari Kantor Pos. Dia itu alamat KK-nya RT 1, RW 2. Alamat KK dan KTP,” katanya.
Namun setelah tiba di lokasi sesuai data, Satgas tidak menemukan penerima dengan nama yang tertera. Kemudian pihak kelurahan meminta waktu satu pekan mencari rumah penerima.
“Dicari RT-nya di sana, tidak na tahu bahwa siapa namanya ini Ibu (Dina). Kita kasih waktu satu minggu tidak ada yang datang melapor di kelurahan,” jelasnya.
Setelah satu pekan tidak ada laporan, akhirnya kelurahan menyatakan penerima itu tidak ditemukan. Kantor pos pun memutuskan untuk mengembalikan dana bantuan itu ke pusat.
“Ditunggu-tunggu itu akhirnya tidak ada pi laporan. Akhirnya lewat waktu target Kantor Pos, jadi kita laporkan bahwa tidak ditemukan. Dikembalikan mi ke pusat itu dananya,” kata dia.
Suryadi berdalih permasalahan itu dipicu alamat RT dan RW penerima tidak sesuai dengan KK dan KTP. Sehingga satgas sebagai penyalur tidak menemukan penerima.
“Hanya komunikasi ji RT dengan RW ini dengan Satgas. Kan Satgas kan kasian orang baru, pasti na sesuaikan dengan alamat RT/RW. Sementara RT dan RW-nya di alamat ini terbalik,” pungkasnya.
Sementara itu, Lurah Bumi Harapan, Suryadi Untung mengakui daftar penerima bantuan itu disampaikan kelurahan dari kantor Pos. Selanjutnya, kelurahan berkoordinasi dengan satgas untuk menyampaikan surat ke penerima.
“Jadi itu Satgas turun ke lapangan. Mencari nama yang sesuai nama yang di daftar nama yang dari Kantor Pos. Dia itu alamat KK-nya RT 1, RW 2. Alamat KK dan KTP,” katanya.
Namun setelah tiba di lokasi sesuai data, Satgas tidak menemukan penerima dengan nama yang tertera. Kemudian pihak kelurahan meminta waktu satu pekan mencari rumah penerima.
“Dicari RT-nya di sana, tidak na tahu bahwa siapa namanya ini Ibu (Dina). Kita kasih waktu satu minggu tidak ada yang datang melapor di kelurahan,” jelasnya.
Setelah satu pekan tidak ada laporan, akhirnya kelurahan menyatakan penerima itu tidak ditemukan. Kantor pos pun memutuskan untuk mengembalikan dana bantuan itu ke pusat.
“Ditunggu-tunggu itu akhirnya tidak ada pi laporan. Akhirnya lewat waktu target Kantor Pos, jadi kita laporkan bahwa tidak ditemukan. Dikembalikan mi ke pusat itu dananya,” kata dia.
Suryadi berdalih permasalahan itu dipicu alamat RT dan RW penerima tidak sesuai dengan KK dan KTP. Sehingga satgas sebagai penyalur tidak menemukan penerima.
“Hanya komunikasi ji RT dengan RW ini dengan Satgas. Kan Satgas kan kasian orang baru, pasti na sesuaikan dengan alamat RT/RW. Sementara RT dan RW-nya di alamat ini terbalik,” pungkasnya.







