Kronologi Bilqis Hilang di Taman Pakui Sayang Makassar Diduga Diculik

Posted on

Balita bernama Bilqis (4) diduga menjadi korban penculikan usai dilaporkan hilang di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Korban sempat terekam CCTV dibawa wanita misterius di jalanan bersama dua orang anak lainnya.

Ayah Bilqis, Dwi Nur Mas alias Dimas (34) mengatakan awalnya berangkat dari rumahnya di Jalan Pelita ke Taman Pakui Sayang pada Minggu (3/11) sekitar pukul 08.05 Wita. Dia ke Taman Pakui untuk bermain tenis.

“Terus saya tidak langsung main. Ke lapangan tenis langsung, duduk-duduk sementara anak saya buka camilan,” kata Dimas kepada infoSulsel, Kamis (6/11/225).

Saat itu, anaknya sempat bermain ponsel. Sekitar setengah jam kemudian, sang anak merasa bosan dan meminta izin untuk bermain di area playground yang berada di sebelah lapangan tenis.

“Bosan main HP, dia minta izin main ke sebelah lapangan tenis, playground,” katanya.

Sebelum main tenis, dia masih sempat memperhatikan anaknya yang bermain di sebelah lapangan. Sekitar pukul 09.00 Wita, Dimas baru mulai bermain tenis bersama rekannya.

“Banyak orang main, kebetulan saya melatih. Ada 4 orang main, ada 3 orang nonton. Sambil main saya main selalu panggil, Bilqis, dia jawab ‘iya pak’. Terus panggilan ketiga kali tidak ada mi jawaban,” katanya.

Menyadari hal itu, Dimas langsung menghentikan permainan dan mencari putrinya bersama rekannya. Namun dia tidak menemukan keberadaan anaknya di sekitar lokasi.

“Saya langsung berhenti main, semua teman-teman juga ikut mencari. Di sekitar taman Pakui dari ujung ke ujung,” bebernya.

Dimas juga sempat menghubungi istrinya untuk memastikan keberadaan anaknya. Mereka kemudian terus melakukan pencarian namun korban tak kunjung ditemukan.

“Saya hubungi mamanya sempat dia datang ambil anaknya, dia bilang tidak ada. Mamanya juga ikut mencari mi. Keliling sampai ujung Pettarani. Teman saya keliling sekitar Jalan Pelita. Nihil sampai pagi,” jelasnya.

Dimas bersama keluarganya kembali melakukan pencarian di sekitar lokasi pada Senin (4/11) pagi. Saat itu baru bisa melihat rekaman CCTV dari kafe di Taman Pakui.

“Kemarinnya tidak ada yang punya kafe, waktu hari Minggu. Di CCTV baru kelihatan anak saya digandeng sama perempuan,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan dari rekaman CCTV terlihat perempuan yang bersama anaknya awalnya mengenakan hijab saat di taman. Namun setelah di sekitar Jalan Sungai Saddang, wanita itu sudah tidak memakai hijab dan anaknya menggunakan topi.

“Ini perempuan pintar, karena awalnya pakai hijab waktu masih di taman. Sementara di CCTV Sungai Saddang dia sudah buka hijabnya sementara anakku dipakaikan topi,” katanya.

Bahkan dari rekaman itu, lanjut Dimas, tampak perempuan tersebut berjalan tergesa-gesa membawa Bilqis. Perempuan itu juga membawa dua anak lainnya.

“Bisa dilihat di CCTV dia kelihatan buru-buru bawa Bilqis pergi. Dua anak yang digandeng sama Bilqis, cuma dengar-dengar katanya anaknya pelaku itu. Tapi entahlah, cuma dengar-dengar,” urainya.

Saat ditanya mengenai perkembangan pencarian, Dimas mengatakan bahwa polisi hanya memintanya untuk sabar karena masih pendalaman. Dia pun mengaku baru mengetahui kabar bahwa anaknya disebut berada di Jakarta.

“Polisi cuma bilang saja sabar, berikhtiar. Katanya lagi bekerja di lapangan. Doakan saja katanya,” katanya.

Terkait isu bahwa anaknya dijual dengan harga Rp 3 juta, Dimas mengaku belum mengetahuinya karena jarang membuka media sosial. Ia menuturkan, polisi juga sudah mengingatkan agar pihak keluarga tidak terlalu mempercayai informasi yang beredar di media sosial.

“Belum tahu juga, karena saya jarang buka sosial media. Itu juga permintaannya polisi, katanya jangan terlalu percaya sosial media,” jelas Dimas.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus hilangnya Bilqis. Penyidik kepolisian masih mengumpulkan bukti dan mendalami keterangan saksi.

“Saat ini masih dilakukan penyelidikan, apa motifnya. Artinya ini kan belum terungkap, jadi masih dilakukan penyelidikan,” tutur Wahiduddin.

Gambar ilustrasi

Bahkan dari rekaman itu, lanjut Dimas, tampak perempuan tersebut berjalan tergesa-gesa membawa Bilqis. Perempuan itu juga membawa dua anak lainnya.

“Bisa dilihat di CCTV dia kelihatan buru-buru bawa Bilqis pergi. Dua anak yang digandeng sama Bilqis, cuma dengar-dengar katanya anaknya pelaku itu. Tapi entahlah, cuma dengar-dengar,” urainya.

Saat ditanya mengenai perkembangan pencarian, Dimas mengatakan bahwa polisi hanya memintanya untuk sabar karena masih pendalaman. Dia pun mengaku baru mengetahui kabar bahwa anaknya disebut berada di Jakarta.

“Polisi cuma bilang saja sabar, berikhtiar. Katanya lagi bekerja di lapangan. Doakan saja katanya,” katanya.

Terkait isu bahwa anaknya dijual dengan harga Rp 3 juta, Dimas mengaku belum mengetahuinya karena jarang membuka media sosial. Ia menuturkan, polisi juga sudah mengingatkan agar pihak keluarga tidak terlalu mempercayai informasi yang beredar di media sosial.

“Belum tahu juga, karena saya jarang buka sosial media. Itu juga permintaannya polisi, katanya jangan terlalu percaya sosial media,” jelas Dimas.

Sementara itu, Kasi Humas Polrestabes Makassar AKP Wahiduddin mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus hilangnya Bilqis. Penyidik kepolisian masih mengumpulkan bukti dan mendalami keterangan saksi.

“Saat ini masih dilakukan penyelidikan, apa motifnya. Artinya ini kan belum terungkap, jadi masih dilakukan penyelidikan,” tutur Wahiduddin.