Speedboat yang mengangkut wisatawan di kawasan Pantai Bira, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), disambar petir saat dalam perjalanan pulang dari Pulau Liukang. Peristiwa yang mengakibatkan 6 orang luka itu terjadi saat cuaca buruk melanda kawasan tersebut.
Kepala UPT Wisata Tanjung Bira Mustamar mengungkapkan speedboat yang mengangkut 9 penumpang, terdiri atas 7 orang dewasa dan 2 anak-anak, disambar petir pada Sabtu (26/4/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. Saat itu, hujan deras disertai petir mengguyur wilayah Bira.
“Cuaca di Bira tidak bagus. Beberapa kali petir. Hujan keras,” ujar Mustamar kepada infoSulsel, Sabtu (26/4).
Menurut Mustamar, wisatawan yang menjadi korban merupakan tamu yang datang hanya untuk berwisata, bukan tamu yang menginap. Mereka melakukan perjalanan ke Pulau Liukang sebelum akhirnya mengalami kejadian tersebut saat kembali ke Pantai Bira.
“Dia melakukan perjalanan ke Pulau Liukang. Sepulang dari sana itulah kejadian. Tengah laut terjadi itu kena sambaran petir. Dia arah pulang,” katanya.
Insiden ini mengakibatkan 6 orang mengalami luka-luka. Adapun identitas korban, yakni Rizal Tasrif (26) yang mengalami luka bakar di lengan kiri, kaku pada bahu kanan dan tungkai kaki, serta lecet di jidat. Rizal dirujuk ke RSUD Andi Sulthan Daeng Radja bersama Muhammad Hidayaturrahma (20) yang mengalami luka robek di leher kiri dan memar di bahu kanan.
Selain itu, korban lain, yakni Karmilawati (28) mengalami luka robek pada dahi kiri, Rukiana (41) mengalami pusing dan syok, Fauziah (47) mengalami luka pada bahu kiri. Sementara, pengemudi speedboat Ganza (52) mengalami luka pada bahu kiri.
“Yang parah itu 2 orang (Rizal dan Hidayaturrahma), 2 orang itu dirujuk dari Puskesmas Bonto Bahari ke RSUD Bulukumba. Informasi terakhir itu mau dioperasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Mustamar memastikan wisatawan yang menjadi korban telah tercakup dalam asuransi dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disparpora) Bulukumba. Pihaknya telah berkoordinasi dengan rumah sakit dan perusahaan asuransi untuk memastikan pelayanan para korban.
“Kami dari Dinas Pariwisata tetap ada asuransi karena dia membeli tiket masuk. Dia dapat asuransi,” tuturnya.