Universitas Negeri Makassar (UNM) menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Pendidik Seni Indonesia (KONAPSI) 2025. Agenda nasional ini menjadi ajang temu pendidik seni untuk membahas keberlanjutan ekosistem kreatif termasuk seni dan krisis zaman.
KONAPSI resmi dibuka di Baruga Colliq Pujie Fakultas Seni dan Desain UNM, Kamis (23/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai rangkaian kegiatan, meliputi Konferensi Nasional, Pameran Seni Rupa, Pagelaran Seni Pertunjukan, serta Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pendidik Seni Indonesia (APSI) 2025.
Ketua Panitia KONAPSI 2025 Arifin Manggau melaporkan kegiatan ini diikuti 118 peserta, 75 pemakalah, dan 21 peserta Rakernas APSI mengikuti kegiatan secara luring. Pengurus APSI Pusat dijadwalkan bergabung secara daring dalam agenda Rakernas.
Sejumlah pendidik seni dari berbagai daerah di Indonesia berpartisipasi dalam kegiatan ini. KONAPSI 2025 mengusung tema, ‘Seni, Pendidikan, dan Krisis Zaman: Merancang Ekosistem Kreatif untuk Dunia Berkelanjutan’.
“Tema ini mencerminkan semangat dan komitmen para pendidik seni untuk memperkuat peran pendidikan seni dalam membentuk manusia Indonesia yang kreatif, adaptif, dan berkarakter di tengah dinamika global,” ungkap Arifin dalam sambutannya.
KONAPSI diawali pagelaran seni pertunjukan yang mempertemukan gagasan, rasa, dan identitas dalam harmoni artistik. Sementara Pameran Seni Rupa KONAPSI 2025 akan berlangsung mulai 23 Oktober hingga 28 November 2025.
Arifin yang juga Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan UNM ini mengatakan, pameran menampilkan karya-karya yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga sarat nilai sosial, budaya, dan kemanusiaan. Sebanyak 29 karya dinyatakan lolos dari 37 peserta yang mendaftar yang dipamerkan pada KONAPSI 2025.
“Setelah melalui proses kurasi yang ketat dan profesional, sebanyak 29 karya terbaik dinyatakan lolos untuk dipamerkan, sementara 8 karya lainnya belum berhasil lolos tahun ini,” jelas Arifin.
Selain menjadi forum akademik, KONAPSI 2025 juga menjadi wadah silaturahmi dan pertukaran gagasan lintas institusi. Konferensi Nasional akan menjadi ruang dialog dan berbagi pemikiran antarpendidik seni dari berbagai daerah.
Sementara Rakernas APSI difokuskan pada perumusan langkah strategis pengembangan pendidikan seni di masa mendatang. Arifin pun mengapresiasi panitia pelaksana dan peserta yang hadir di UNM.
“Terima kasih kepada Rektor UNM, Dekan Fakultas Seni dan Desain, serta seluruh civitas akademika FSD UNM atas dukungannya dalam penyelenggaraan kegiatan ini,” pungkasnya.
