Enam oknum relawan yang meraup donasi fiktif Rp 1,5 juta per hari di , Sulawesi Selatan (Sulsel), ternyata sudah 3 tahun beroperasi. Komplotan relawan yang tergabung dalam Komunitas Bunga Ejayya Peduli itu diamankan berdasarkan laporan masyarakat.
“Itu sudah lama katanya (beroperasi galang donasi), sudah 3 tahun juga,” ucap Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial (Resos) Dinas Sosial (Dinsos) Makassar Zuhur dg Ranca kepada infoSulsel, Jumat (5/12/2025).
Zuhur menjelaskan, kelompok oknum relawan itu kerap berpindah-pindah dalam menjalankan aksinya. Mereka kerap melarikan diri ketika melihat petugas yang hendak melakukan penertiban.
“Kami pantau juga mereka pindah-pindah titik, makanya tidak jelas ki titiknya. Jadi dia pertama titiknya di (Jalan) Pettarani-Boulevard itu siang, sore dia pindah ke bawah Flyover,” tuturnya.
Mereka kemudian diamankan berdasarkan laporan dari masyarakat. Petugas sudah lebih dulu melakukan pemantauan secara diam-diam, sebelum tim gabungan menyusul ke lokasi.
“Kebetulan kami punya tim silent juga kemarin, makanya ada yang mendahului di sana dia tidak tau, yang bertemu dengan mereka. Jadi mereka dulu yang menahan, baru kita tiba,” papar Zuhur.
Komplotan oknum relawan itu diamankan karena mengganggu ketertiban umum dan meresahkan. Zuhur mengaku komunitas itu ilegal dan masuk kategori pungutan liar (pungli).
Sebelumnya diberitakan, keenam oknum relawan itu diamankan di Flyover Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Kamis (4/12) sore. Mereka menggalang donasi fiktif hingga meraup Rp 1,5 juta per hari.
Dalam menjalankan aksinya, mereka meminta sumbangan ke pengguna jalan dengan modus biaya pengobatan warga yang sakit keras. Namun hasil donasi ternyata tidak disalurkan ke keluarga pasien.
“Kami kategorikan mereka itu pungli karena buktinya penyalurannya tidak ada dan mereka mendapatkan penghasilan, pungli itu berdasarkan dengan asesmen itu Rp 1,5 juta loh per hari,” ungkap Zuhur.
