Komite sekolah SMAN 2 Wangi-wangi Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), mendesak kepala sekolah (kepsek), Hasanuddin dicopot dan diganti dengan guru lain berstatus pelaksana harian (plh). Desakan ini mencuat setelah Hasanuddin didemo siswanya sendiri terkait isu dugaan korupsi hingga murid memutuskan bolos.
“Komite sekolah meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan agar mengevaluasi kinerja kepala sekolah,” kata Kepala Kantor Cabang Dinas Pendidikan (KCD) Kabupaten Wakatobi Marsidiy dalam keterangannya, Kamis (24/7/2025).
Marsidiy mengatakan, rekomendasi komite sekolah muncul setelah mereka melaksanakan rapat. Rapat itu dihadiri unsur komite sekolah dari masyarakat, orang tua murid hingga tokoh.
“(Rekomendasi komite sekolah kepada) Kadis (Pendidikan) Provinsi agar mengangkat Plh dan jika hasil investigasi tidak benar, maka beliau bisa diangkat kembali,” bebernya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sultra Aris Badara mengatakan pihaknya masih mendalami terkait isu yang berkembang. Pihaknya sudah mengirimkan surat resmi kepada Hasanuddin.
“Sudah kami tindak lanjuti dengan bersurat ke KCD dan kepala sekolah, kami akan ambil langkah strategis sambil mendalami masalahnya apa,” kata Aris kepada infocom, Kamis (24/7).
Terkait pergantian Hasanuddin sebagaimana desakan komite sekolah, Aris mengaku tidak bisa serta merta dilakukan. Penggantian kepala sekolah ada mekanisme dan tahapannya.
“Tentu tidak serta merta, ada aturan, termasuk jabatan kepsek. Ada aturan mutasi kepala sekolah,” ungkapnya.
Namun Aris memastikan pihaknya akan mengakomodir usulan hasil rapat bersama komite sekolah. Terlebih, para siswa beberapa hari ini tidak masuk sekolah imbas aksi demonstrasi.
“Pasti ada penilaian dan pertimbangan dari kami soal itu (Plh) karena kami tidak mau kasus ini berlarut, kami ingin anak-anak bersekolah dengan baik. Pasti ada intervensi yang kita lakukan,” ujarnya.
Dia mengimbau agar kepala sekolah bisa merangkul siswa, orang tua hingga stakeholder. Harapannya, kejadian serupa tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Kita ingin kepsek bekerja sesuai fungsinya, merangkul siswa, orang tua dan stakeholder. Murid belajar dengan baik dan manfaatkan waktu optimal dan sarpras agar berjalan baik,” ucap Aris.
Sebelumnya diberitakan, Kepala SMAN 2 Wangi-wangi Hasanuddin didemo siswanya sendiri usai melaksanakan upacara bendera di halaman sekolah pada Senin (21/7). Hasanuddin dituding melakukan tindak pidana korupsi dana sekolah.
Belakangan setelah aksi tersebut, siswa memutuskan tidak masuk sekolah alias bolos. Siswa ogah masuk sekolah sampai kepala sekolah dicopot dari jabatannya.