Kolam renang Rano Wangun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sario , Sulawesi Utara (Sulut), memprihatinkan usai airnya berwarna hijau penuh lumut. Air kolam renang tersebut ternyata belum pernah dikuras sejak tahun 1999 silam meski masih dipakai atlet atau pengunjung untuk berenang.
Pantauan infocom di lokasi, Minggu (12/10/2025), kolam renang itu berada tepat di belakang lapangan tenis KONI Manado. Tampak dari luar, bangunan fasilitas kolam renang itu telah usang dan tidak terawat.
Saat memasuki area kolam renang langsung terlihat air di dalamnya berwarna hijau dipenuhi lumut. Tampak sebuah ember berwarna putih berisi kaporit yang diletakkan di pinggiran tangga.
Di sekeliling kolam tampak ditumbuhi rumput dan pepohonan. Di sekitar kolam tercium aroma pesing.
Di lokasi ada seorang pria yang melakukan latihan di dalam kolam renang. Pengelola kolam renang terlihat memantau aktivitas pengunjung.
“Itu sudah dari tahun 1999 tidak pernah dikuras. Saya dari tahun 1985 kerja di sini, jadi tahu persis ini keadaan kolam,” kata penjaga kolam renang KONI Manado, Semuel Timporok kepada infocom di lokasi.
Semuel menjelaskan, kolam renang tidak pernah dikuras karena ketersediaan air yang kurang. Pihaknya juga tidak bisa mengakomodir penggantian air baru karena anggaran minim.
“Kita mau ambil (air) di mana, kita kurang pakai sumur dan sumur beceknya sudah tebal. Sebenarnya air gampang, tapi anggarannya,” tuturnya.
Dia mengaku kolam renang itu masih dipakai untuk beraktivitas. Beberapa atlet sering latihan di kolam tersebut pada Senin hingga Jumat.
“Masih ada (atlet yang datang). Mereka Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat latihan di sini. Walau kondisi begini, kan ada air untuk bilas,” ungkap Semuel.
Kolam renang itu juga kerap digunakan sebagai ujian masuk tentara dan polisi. Penggunaan kolam masih berbayar, namun dikecualikan untuk atlet.
“Kalau atlet gratis, kalau lain-lain bayar Rp 15 ribu. Orang berenang kadang dari pagi sampai sore cuma satu di kolam. Dalam satu minggu untung-untungan dapat 15 pengunjung, itu di luar atlet,” ujarnya.
Semuel menuturkan, kolam renang hanya dibersihkan seadanya. Air dalam kolam renang tidak bisa dikuras habis karena pihaknya akan kesulitan mengganti air baru.
“Kita akan bersihkan tapi hanya 3/4 dari kolam, kalau bersihkan semua habis air kolam karena airnya kan dibuang. Jadi kalau mau ganti itu tinggal tunggu air hujan,” ucap Semuel.
Menurut Semuel, pengelola kolam renang KONI Manado sudah beberapa kali berganti. Pemkot Manado sempat bertanggung jawab mengelola, namun kini diambil alih oleh Pemprov Sulut.
“Kedua provinsi, dulu bukan provinsi, disebut tingkat satu, baru diserahkan ke tingkat dua Kota Manado. Baru tahun 2010 dan 2011 diambil alih pemerintah provinsi karena saat itu sudah tidak sebut tingkat satu,” jelasnya.