Kisah Wanita Lansia Dikucilkan karena Diduga Menderita Penyakit Kusta

Posted on

Wanita lansia bernama Cicci (71) di Kabupaten (Polman), Sulawesi Barat, hidup dalam kondisi memprihatinkan lantaran dikucilkan usai diduga menderita penyakit kusta. Cicci tinggal di gubuk reyot yang jauh dari pemukiman serta kerap didatangi ular piton.

“Sudah tiga kali bulan puasa tinggal di sini,” kata Cicci kepada wartawan, Rabu (30/4/2025).

Cicci tercatat sebagai warga Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali. Sehari-hari Cicci tinggal di gubuk berjarak sekira 300 meter dari pemukiman warga.

Gubuk berukuran sekira 2×3 meter persegi yang berada di tengah areal perkebunan warga itu dibangun menggunakan bahan ala kadarnya. Gubuk itu hanya dapat dijangkau dengan berjalan kaki lantaran harus menyeberangi aliran sungai.

Ketika malam tiba, Cicci harus hidup dalam kegelapan karena tidak ada listrik. Cicci sempat tinggal bersama warga namun warga yang melihatnya kerap merasa risih hingga membuatnya rela dikucilkan.

“Saya dibawa ke sini karena saya sakit kasihan. Malu kalau dilihat orang,” ungkap Cicci yang mengobrol dalam bahasa Mandar.

Cicci menjalani hari-harinya dalam kondisi yang berat. Cicci semakin sulit beraktivitas lantaran jari jemari kedua tangannya sudah tidak normal.

“Saya sendiri di sini susah. Tapi apa boleh buat ini sudah takdir,” tutur Cicci.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Cicci mengaku mengandalkan pasokan logistik dari sanak keluarganya. Jika keluarga telat membawa makanan, Cicci terpaksa mengganjal perutnya menggunakan singkong yang tumbuh di sekitar gubuk.

“Kadang makan ubi kalau kehabisan beras, biasa adik datang bawa. Kalau air sungai naik, biasa adik telat datang bawa makanan, makanya saya makan ubi di sini,” tuturnya meyakinkan.

Cicci mengaku pernah mencoba kabur lantaran tidak tahan tinggal sendiri dengan kondisi terkucil. Namun keluarganya marah, membuatnya tidak berani lagi mencoba meninggalkan lokasi tempatnya dikucilkan.

“Saya pernah lari keluar apalagi kalau hujan. Tapi saya dimarahi, makanya saya tidak pernah lagi keluar karena takut dimarahi,” ucapnya dengan mata berkaca-kaca.

Sejak dikucilkan, Cicci mengaku baru 3 kali memeriksakan diri ke dokter. Meski begitu, petugas diakui kerap berkunjung dan memeriksa kondisinya.

“Sejak di sini mungkin baru tiga kali saya pergi periksa. Petugas juga biasa datang ke sini,” tuturnya.

Dia berharap perhatian agar bisa sembuh sehingga kelak bisa hidup layak di tengah masyarakat. Dia juga memohon bantuan agar gubuknya dipindahkan ke dekat pemukiman.

“Saya sangat berharap bisa sembuh, karena saya betul-betul takut tinggal di sini. Biasa ada ular berkeliaran, bahkan ayam yang saya pelihara habis dimangsa ular,” pungkas Cicci.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *