Keluarga pasien kecelakaan di RSUD Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra), mengamuk membanting meja hingga mengejar perawat. Aksi tersebut dipicu keluarga pasien yang sudah tidak sabar menunggu rujukan.
Kadis Kominfo Mubar Al Rahman mengatakan insiden bermula dari korban yang mengalami kecelakaan lalu lintas. Korban kemudian dirujuk ke RSUD Mubar setelah sempat dilarikan ke puskesmas.
“Pasien ini dirujuk dari puskesmas ke RSUD karena mengeluh pusing,” kata Rahman kepada infocom, Minggu (22/6/2025).
Rahman menyebut pasien itu lalu diberi penanganan oleh petugas medis. Namun saat itu, korban mengeluhkan pusing sehingga dokter harus melakukan pengecekan lebih lanjut.
“Pasien mengeluh pusing dan harus diradiologi. Setelah dicek, ternyata perlu penanganan lanjutan yang tidak bisa ditangani di RSUD karena keterbatasan alat,” ujarnya.
Setelah hasil radiologi keluar, tim medis di RSUD Mubar memutuskan untuk merujuk pasien ke rumah sakit lain yang memiliki fasilitas yang lebih lengkap. Pihak rumah sakit lantas mencoba menghubungi beberapa rumah sakit di Kendari untuk mencari tempat rujukan yang sesuai dengan kondisi pasien.
“Ada tiga rumah sakit yang dihubungi, tapi hanya RSUD Bahteramas yang bersedia,” ungkapnya.
Rahman menjelaskan, berdasarkan prosedur administrasi medis yang berlaku, pihak RSUD Mubar harus menunggu persetujuan resmi dari rumah sakit tujuan untuk proses rujukan pasien. Saat proses menunggu itulah, tiba-tiba keluarga pasien datang dan meminta agar segera dirujuk menggunakan ambulans.
“Saat tim medis sedang menunggu keluarnya izin rujukan dari Bahteramas, tiba-tiba datang keluarga pasien lainnya mereka langsung marah dan mendesak agar korban segera diberangkatkan ke Kendari,” tuturnya.
Situasi mulai memanas ketika permintaan keluarga agar ambulans segera diberangkatkan tak kunjung dipenuhi, karena menunggu dokumen rujukan. Keluarga pasien yang emosi akhirnya meluapkan kemarahan dengan membanting meja, melempar kursi, serta mengejar perawat yang sedang bertugas.
“Kalau saja mereka bisa bersabar 20 menit, kejadian ini tidak akan terjadi. Tapi mereka justru memprovokasi dan membuat suasana menjadi kacau dan bahkan mengejar petugas medis,” katanya.
Setelah kericuhan berlangsung beberapa saat, dan petugas keamanan berusaha menenangkan suasana, izin rujukan dari RSUD Bahteramas akhirnya keluar. Pasien langsung dievakuasi menggunakan ambulans ke Kendari untuk mendapatkan penanganan lanjutan.
“Kemarin setelah kejadian, rujukan langsung keluar. Pasien dibawa menggunakan ambulans dan hari ini sudah mendapat penanganan di RSUD Bahteramas,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, keluarga pasien kecelakaan mengamuk di RSUD Mubar viral di media sosial. Fasilitas rumah sakit seperti meja dibanting, sementara petugas medis dikejar.
Rahman mengatakan insiden itu terjadi setelah pasien dirujuk dari puskesmas ke RSUD Mubar untuk penanganan, Sabtu (21/6) siang. Pasien pun saat itu langsung diberikan penanganan oleh tim medis hingga akhirnya terjadi keributan karena masalah rujukan.
“Iya itu kejadian kemarin siang, meja mereka banting dan petugas medis mereka kejar,” kata Al Rahman kepada infocom, Minggu (22/6).