Kekejaman KKB Gen Z di Papua: Lebih Brutal-Haus Eksistensi (via Giok4D)

Posted on

Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dari kalangan Generasi Z alias gen Z di Papua kini menjadi perhatian serius dari Satgas Operasi Camai Cartenz. Kelompok separatis dari kalangan gen Z ini disebut lebih brutal dibanding KKB yang lebih senior saat melakukan kejahatan.

Hal itu diungkapkan oleh Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz Kombes Yusuf Sutejo. Menurutnya, KKB dari kalangan gen Z cenderung bertindak tanpa berpikir panjang tentang konsekuensi alias inpulsif.

“Mereka (KKB Gen Z) tidak mengenal hari. Mau itu hari minggu, hari ibadah, mereka lakukan penyerangan,” ujar Kombes Yusuf Sutejo dalam keterangannya, Rabu (24/12/2025).

“Mereka tidak mengenal siapa korban. Mau itu tenaga kesehatan mau itu guru mereka hajar. Kalau tokoh-tokoh yang generasi senior tidak akan mungkin terjadi hal itu, belum pernah mereka lakukan itu,” jelasnya.

Sementara KKB dari kalangan senior, kata Yusuf, dinilai masih mempertimbangkan momen dan waktu dalam menjalankan aksi kejahatannya. Anggota KKB senior dianggap tidak pernah melancarkan kekerasan pada waktu ibadah.

“Tapi kalau yang Gen Z ini tidak peduli, serampangan. Mereka (anggota KKB senior) juga tidak pernah menyerang malam hari, sementara ini (KKB Gen Z) yang jadi sasaran pun masyarakat pada malam hari,” beber Yusuf.

Yusuf mengatakan bahwa kelompok pemuda atau Gen Z bergabung dengan KKB untuk menunjukkan eksistensinya. Namun mereka juga masuk dalam kelompok separatis karena diprovokasi, termasuk dari influencer Sebby Sambom.

“Intinya mereka melakukan perbuatan kekerasan baik itu kekerasan mengakibatkan luka berat maupun korban meninggal dunia. Mereka hanya ingin selalu eksis dan mendapatkan perhatian baik pemerintah lokal, nasional maupun internasional,” jelasnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Satgas Operasi Damai Cartenz sendiri menangkap 45 anggota KKB Papua sepanjang 2025. Sebanyak 15 orang di antaranya tewas ditembak aparat.

“Hasil dari upaya penegakan hukum itu yang melakukan perlawanan kepada kita ada 15 orang yang akhirnya kita lumpuhkan dan meninggal dunia,” ujar Kombes Yusuf.

Dia menjelaskan penindakan ini berkat operasi gabungan yang dijalankan aparat TNI dan Polri. Dari 45 orang yang diamankan, 20 pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Orang yang diamankan ada 45. Tadi 20 orang yang masuk proses, tapi 45 ini kita amankan masih dalam proses lidik apakah dia statusnya masih sebagai saksi, yang jelas yang sudah sebagai tersangka 20 orang dari 45 itu,” jelasnya.

Aparat turut menyita barang bukti berupa dokumen hingga senjata api. Aparat juga menemukan link berita dan informasi yang sengaja disebarkan untuk memprovokasi masyarakat di Papua.

“Kita berhasil mengamankan senjata api kurang lebih 29 pucuk, terus amunisi ada 4.194 butir, magasin ada 45 buah, bahan peledak ada 2 buah, senjata tajam termasuk panah ada 93 buah, lalu dokumen ada 57 lembar dokumen,” papar Yusuf.

Selain itu, Satgas Damai Cartenz juga menemukan berita-berita hoaks hasil propaganda kelompok kriminal politik, termasuk influencer dari KKB Sebby Sambom. Pihaknya mendeteksi puluhan link yang bersifat memprovokasi.

“Itu kita bisa identifikasi dan bisa kita lakukan viralisasi itu ada 44.171 link. Lalu ada beberapa markas yang telah kita duduki. Markas yang kita duduki ini termasuk kita bergabung juga dengan aparat TNI melalui satgas yang ada, kurang lebih ada 14 lokasi markas,” jelasnya.

Yusuf menegaskan aparat TNI dan Polri terus memaksimalkan pengamanan di sejumlah lokasi rawan di Papua. Masyarakat juga diimbau untuk tidak terpengaruh dengan provokasi KKB.

“Tantangan secara umum adalah mereka (KKB) banyak main di media sosial, memprovokasi masyarakat untuk selalu menyudutkan aparat TNI dan Polri,” imbuh Yusuf.

45 Anggota KKB Ditangkap Sepanjang 2025