Kapolda Sulawesi Selatan (Sulsel) Irjen Rusdi Hartono buka suara soal dugaan tidak adanya pengamanan aparat kepolisian saat gedung DPRD Makassar dan DPRD Sulsel dibakar massa. Rusdi menegaskan pihaknya ada.
“Semua ada. Kita ada. Kami ada dan kami di-back up oleh Pangdam,” ujar Rusdi kepada wartawan usai deklarasi damai Forkopimda Sulsel bersama tokoh masyarakat di Balai Pertemuan Hasanuddin (BPH) Kodam XIV/Hasanuddin, Sabtu (31/8/2025) malam.
Gedung DPRD Makassar di Jalan AP Pettarani, Makassar, dibakar massa pengunjuk rasa anarkis pada Jumat (29/8) malam. Pantauan infoSulsel di lokasi, massa mulanya hanya membakar sejumlah sepeda motor di badan jalan, termasuk merusak videotron di depan gedung DPRD pada sekitar pukul 20.20 Wita.
Memasuki sekitar pukul 20.50 Wita, massa menjebol pagar kantor DPRD Makassar dan merangsek masuk ke halaman depan dan belakang. Massa selanjutnya membakar motor dan mobil yang berada di parkiran.
Selain itu, massa juga melakukan perusakan terhadap sebuah mesin anjungan tunai mandiri (ATM) di halaman gedung DPRD. Sebuah pos jaga juga tak luput dari sasaran perusakan.
Kericuhan di DPRD Makassar kemudian mencapai puncaknya pada sekitar pukul 22.45 Wita dimana api terlihat mulai berkobar di area lobi. Kebakaran pun terus membesar saat api melalap seluruh gedung DPRD Makassar.
Saat rentetan aksi pembakaran terjadi, tidak terlihat ada aparat yang berjaga di lokasi kejadian. Massa yang merangsek ke area gedung DPRD Makassar tidak mendapati halangan berarti.
Tak sampai di situ, gedung DPRD Sulsel di Jalan Urip Sumoharjo, Makassar, turut menjadi sasaran pembakaran oleh massa anarkis. Padahal, gedung ini dijaga oleh aparat TNI.
Pantauan infoSulsel di lokasi, Sabtu (30/8/2025) sekitar pukul 00.25 Wita, api mulai terlihat di bagian dinding depan gedung. Api juga terlihat di sisi bagian lain gedung.
Warga yang sedari tadi berkerumun di Flyover Jalan Urip Sumoharjo hanya bisa menyaksikan kebakaran yang terjadi. Aparat TNI yang berada di lokasi juga tidak bisa berbuat banyak.
Massa unjuk rasa anarkis di Makassar menyebabkan 4 orang tewas. Sebanyak 3 korban di antaranya meninggal akibat pembakaran gedung DPRD Makassar.
Korban meninggal dunia di gedung DPRD Makassar antara lain Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah bernama Saiful Akbar. Korban tewas usai melompat dari lantai empat gedung DPRD.
Korban lainnya adalah wanita bernama Sarinawati. Almarhumah merupakan seorang staf DPRD Makassar.
Sementara korban ketiga ialah Muhammad Akbar Basri alias Abay. Almarhum juga merupakan seorang staf humas DPRD Makassar yang meninggal karena terjebak di dalam gedung.
Terakhir, korban keempat bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26). Korban yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol) tewas dikeroyok massa karena dikira anggota intelijen saat demo di depan kampus Universitas Bosowa, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.
4 Orang Tewas Buntut Demo Ricuh di Makassar
Massa unjuk rasa anarkis di Makassar menyebabkan 4 orang tewas. Sebanyak 3 korban di antaranya meninggal akibat pembakaran gedung DPRD Makassar.
Korban meninggal dunia di gedung DPRD Makassar antara lain Plt Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah bernama Saiful Akbar. Korban tewas usai melompat dari lantai empat gedung DPRD.
Korban lainnya adalah wanita bernama Sarinawati. Almarhumah merupakan seorang staf DPRD Makassar.
Sementara korban ketiga ialah Muhammad Akbar Basri alias Abay. Almarhum juga merupakan seorang staf humas DPRD Makassar yang meninggal karena terjebak di dalam gedung.
Terakhir, korban keempat bernama Rusdamdiansyah alias Dandi (26). Korban yang bekerja sebagai driver ojek online (ojol) tewas dikeroyok massa karena dikira anggota intelijen saat demo di depan kampus Universitas Bosowa, Jalan Urip Sumoharjo, Makassar.