Umat muslim saat ini telah memasuki bulan Muharram 1447 Hijriah. Pada bulan ini terdapat amalan yang sangat istimewa yakni puasa Tasua dan Asyura.
Lantas, kapan puasa Tasua dan Asyura 2025 dikerjakan?
Mengutip buku “Panduan Ibadah Puasa Wajib dan Sunnah” karya H Ahmad Zacky, S.Ag, MA, puasa di bulan Muharram adalah paling mulia setelah puasa Ramadhan. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Puasa yang paling mulia setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim)
Nah, bagi infoers yang ingin mengerjakan puasa Tasua dan Asyura, berikut ini jadwal, niat, hingga keutamaannya. Yuk, disimak!
Puasa Tasua dikerjakan pada tanggal 9 Muharram. Sedangkan puasa Asyura pada hari Asyura tanggal 10 Muharram.
Tahun ini, tanggal 1 Muharram jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan begitu tanggal 9-10 Muharram masing-masing bertepatan Sabtu-Minggu, 5-6 Juli 2025.
Untuk lebih jelas, berikut ini rincian jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025.
Bagi yang ingin mengerjakan puasa Tasua dan Asyura, sebaiknya mengawalinya dengan membaca niat terlebih dahulu. Berikut ini niat puasa Tasua dan Asyura yang dikutip dari buku “Inilah Alasan Rasulullah SAW Menganjurkan Puasa Sunnah” oleh H Amirulloh Syarbini dan Hj Iis Nur’aeni Afgandi dan laman Majelis Ulama Indonesia (MUI).
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa sunnah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”
تَوَيْتُ صَوْمَ عَشْرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Nawaitu shauma Âsyûrâ-a lilâhi ta’âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa hari ‘Asyura, sunnah karena Allah Ta’ala.”
Umat muslim yang mengerjakan puasa Tasua dan Asyura akan mendapatkan sejumlah keutamaan, di antaranya:
Menyadur buku “Rahasia Puasa Sunah” karya Ahmad Syahirul Alim, umat muslim yang menjalankan puasa Asyura akan mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Suatu kali seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan puasa Asyura, kemudian Nabi Muhammad menjawab:
وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
Artinya: “Dan puasa Asyura di sisi Allah Ta’ala akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim)
Puasa Asyura merupakan puasanya ara nabi dan umat-umat sebelum Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT. Hal ini terlihat dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang terbiasa melakukan puasa di hari Asyura.
Rasulullah SAW dan para sahabatnya pun tidak pernah tertinggal untuk melaksanakan puasa di hari ini. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari Muslim:
كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْسٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ
Artinya: “Hari Asyura ialah hari yang orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga berpuasa Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, ia berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa padanya. (Namun), ketika kewajiban puasa bulan Ramadan diturunkan maka pada mereka berpuasa bulan Ramadan, dan meninggalkan puasa Asyura. Barang siapa yang hendak berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang hendak berbuka maka berbukalah.” (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah RA)
Menukil buku “Tanya & Jawab Bersama Nabi: Kitab Islam” yang disusun oleh Lingkar Kalam, puasa Tasua dan puasa Asyura dikerjakan sebagai pembeda umat Islam dengan kaum Yahudi. Sebab, pada tanggal 10 Muharram, umat Yahudi juga sedang menjalankan puasa.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)
Artinya: “Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullâh bersabda,’Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)
Mengutip laman Nahdlatul Ulama (NU Online), puasa sehari di bulan Muharram, termasuk puasa Tasua dan Asyura akan mendapatkan pahala setara dengan berpuasa selama 30 hari. Hal ini seperti dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits diriwayatkan Ibnu Abbas RA,
“Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak.
Nah itulah tadi jawaban tentang ‘kapan puasa Tasua dan Asyura 2025?’. Semoga menjawab infoers.