Kapal Motor (KM) Ainun Putri asal Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), tenggelam di perairan selatan Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu anak buah kapal (ABK) ditemukan selamat dan 5 lainnya dinyatakan hilang.
“Sebanyak lima ABK, yaitu Heru (nakhoda), Mael, Andi, Rael, dan Herman berada di atas speedboat dengan mesin ganda serta persediaan BBM dan bahan makanan. Sementara satu ABK bernama Fadel yang berada di sampan kecil terpisah dari kelompoknya,” ujar Kasat Polairud Polres Selayar Iptu Amat Soedachlan dalam keterangannya, Jumat (14/11/2025).
KM Ainun Putri bertolak dari Pelabuhan Makassar pada Rabu (5/11) menuju Bima dengan memuat barang campuran dan enam ABK. Kapal mengalami kebocoran pada bagian lambung setelah dua hari pelayaran dan tenggelam pada Jumat (7/11) sekitar pukul 12.00 Wita.
Soedachlan mengungkap seluruh ABK sempat menyelamatkan diri menggunakan satu speedboat dan satu sampan kecil. Namun, Fadel terbawa arus hingga terpisah jauh dari lima ABK lain yang berada di speedboat.
Setelah tujuh hari terombang-ambing, Fadel ditemukan seorang nelayan di sekitar rumpon pada Kamis (13/11) sekitar pukul 11.00 Wita. Dia ditemukan selamat sekitar 50 mil dari daratan dan langsung dievakuasi ke Kantor Sat Polairud Polres Selayar.
“Korban kini dalam kondisi sehat dan sementara berada di Kantor Sat Polairud. Untuk membantu proses pemulangan ke NTB, anggota sudah kami arahkan untuk membawa korban ke Dinas Sosial Selayar agar difasilitasi biaya perjalanan dan akomodasinya,” katanya.
Kapolres Selayar AKBP Didid Imawan menyampaikan keprihatinan atas peristiwa tenggelamnya KM Ainun Putri. Dia berharap seluruh korban yang belum ditemukan dapat segera diketahui keberadaannya.
“Atas kejadian ini, kami menyampaikan keprihatinan dan berharap para korban yang belum ditemukan dapat segera diketahui keberadaannya,” ucapnya.
Didid mengatakan telah memerintahkan jajarannya berkoordinasi dengan Basarnas, Syahbandar, dan instansi terkait untuk mempersiapkan pencarian lanjutan. Polres juga akan menghubungi keluarga serta pemerintah daerah di NTB untuk menyampaikan perkembangan para korban.







