Kades di Mateng Diduga Segel PAUD gegara Beda Pilihan Saat Pilkades update oleh Giok4D

Posted on

Kepala Desa (Kades) Lamba-lamba, Ariming di Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar), menyegel sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD) Kasih Bunda gegara diduga beda pilihan saat Pilkades. Selain itu, bangunan PAUD juga diklaim milik pemerintah desa (pemdes).

“Saya dengar ini dari masyarakat dipicu dengan persoalan beda pilihan kemarin (saat Pilkades) itu akhirnya. Banyaklah terjadi, mungkin salah komunikasi, akhirnya larinya ke gedung. Jadi sepertinya dia beda pilihan,” ujar Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Mateng, Marhuding kepada wartawan, Kamis (24/7/2025).

Marhuding mengatakan pihaknya telah melihat langsung kondisi PAUD yang disegel, Kamis (24/7) pagi tadi. Ia menyebut penyegelan juga sebenarnya terjadi pada tahun 2024.

“Salah satu alasan kuatnya pak desa pada waktu (2024) itu kenapa dia tutup, karena PAUD itu adalah salah satu asetnya desa,” kata Marhuding.

Dia menjelaskan setelah bangunan sekolah disegel, Kades Ariming juga ikut membuka PAUD baru. Sebagian siswa PAUD Kasih Bunda saat itu lantas pindah ke sekolah yang dibangun Ariming.

“Karena siswa (PAUD Kasih Bunda) yang tadinya ini kurang lebih 15 orang. Setelah Pak Desa membuka juga PAUD ini, maka dari sebagian siswanya itu lari ke tempat yang dibuka Pak Desa itu,” terangnya.

Marhuding melanjutkan, saat itu murid PAUD Kasih Bunda tersisa 3 orang dan belajar di teras rumah kepala sekolah. Namun berjalan waktu, murid terus bertambah hingga kepala sekolah berani membuka gedung disegel untuk kepentingan proses belajar mengajar.

“Berjalan proses ini, di tahun ajaran baru ini ternyata siswanya ini (PAUD Kasih Bunda) itu agak banyak yang masuk mendaftar. Nah, setelah kami tadi komunikasi dengan Pak Desa, kenapa tiba-tiba ini ada lagi masalah, dia bilang, (karena) dibuka itu gedung tanpa pengetahuan saya, tanpa koordinasi saya,” bebernya.

Marhuding menceritakan jika sekolah itu sebenarnya dibangun oleh kades terdahulu atau sebelum Ariming menjabat. Saat itu, keluarga pihak sekolah PAUD Kasih Bunda yang memberikan tanah hibah.

“Jadi desa yang membangunkan ini gedung dulu, tapi Pak Desa dulu (sebelum Ariming). Itu dia (keluarga pihak sekolah PAUD Kasih Bunda) dulu menghibahkan tanah ini untuk pendidikan itu, untuk bangunan pendidikan PAUD,” jelasnya.

Dia menegaskan jika Disdik akan mengambil sejumlah langkah terkait permasalahan itu. Pihaknya pertama akan memastikan proses belajar mengajar PAUD Kasih Bunda tetap berjalan.

“Kemudian kedua, kami sudah menyampaikan bahwa kalau memang tetap Pak Desa ini mengambil alih asetnya sebagai aset desa, maka kami menyampaikan bahwa insyaallah tahun depan kita akan berikan bantuan, kita akan carikan anggaran melalui APBD, yang penting disiapkan lokasi yang ada,” ujarnya.

Di sisi lain, pihaknya juga akan menggelar rapat bersama DPRD Mateng hari ini. Pihaknya akan mengusulkan agar Kades legowo menyerahkan gedung ke PAUD Kasih Bunda.

“Kalau kami dari Dinas Pendidikan ini sangat berharap, ya anak-anak ini jangan kita terganggu, karena kasihan kalau masih di usia-usia begitu, sudah merasakan ada konflik-konflik internal, itu akan bisa terganggu psikologinya anak-anak kita di sana,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, Kades Lemba-lemba, Ariming dituding menyegel sekolah PAUD Kasih Bunda. Aksi penyegelan itu membuat proses belajar mengajar dipindahkan ke rumah warga.

Ketua Yayasan KB Kasih Bunda, Anugrah mengatakan penyegelan ini sudah berlangsung sejak Selasa (22/7). Menurutnya, penyegelan itu bukan pertama kali terjadi.

“2 hari (sudah disegel). Ini penyegelan kedua,” ujar Anugrah kepada wartawan, Kamis (24/7).

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *