Tim Penjinak Bom (Jibom) Detasemen Gegana Sat Brimob Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) meledakkan 2 granat tangan peninggalan perang di Kabupaten Sidrap. Granat tersebut milik seorang mendiang veteran perang.
“Tadi dilakukan proses pemusnahan 2 granat aktif oleh Jibom Gegana Sat Brimob Polda Sulsel,” kata Kapolres Sidrap AKBP Fantry Taherong kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Granat tersebut diledakkan berawal dari laporan salah satu warga di Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Sidrap pada Senin (2/6). Warga melaporkan adanya granat tersebut kepada aparat sehingga ditindaklanjuti dengan pemusnahan.
“Granat tersebut merupakan jenis granat tangan aktif yang diduga merupakan peninggalan masa perjuangan kemerdekaan,” jelasnya.
Proses pemusnahan dilakukan oleh tim Jibom Brimob Polda Sulsel dengan pengawasan ketat dari Polres Sidrap dan Kodim 1420/Sidrap. Pemusnahan dilakukan di area yang aman dan jauh dari permukiman warga, sesuai dengan prosedur standar pengamanan bahan peledak.
“Pemusnahan dilakukan dengan standar prosedur dan memastikan jauh dari lokasi permukiman warga,” paparnya.
Sebagai informasi, granat aktif tersebut milik mendiang Sersan Mayor (Serma) Purnawirawan TNI Kanto alias Karaeng Patiroi. Putri almarhum, Hj Andi Cahya menjelaskan barang-barang tersebut milik ayahnya yang pensiun dari TNI pada 1972 dan wafat pada 2022 lalu.
“Sekitar tahun 90-an saya pernah melihat granat itu. Tapi saya kira sudah tidak aktif. Kami simpan karena dianggap bagian dari kenangan beliau,” ujarnya.
