Jembatan Palu IV Ditarget Beroperasi 2026, BPJN Harap Diresmikan Prabowo

Posted on

Pembangunan Jembatan Palu IV atau yang dikenal Jembatan Kuning di Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) telah rampung berdasarkan kontrak hibah dari Pemerintah Jepang. Namun jembatan ini belum bisa dilalui dan ditarget baru akan beroperasi pada awal tahun 2026 mendatang.

“Progres pembangunan Jembatan Palu IV sudah mencapai 100 persen selesai. Namun di sisi kedua oprit jembatan akan ditambahkan proteksi berupa blok beton armor yang akan dilaksanakan dengan dana loan JICA IRSL,” kata Kepala BPJN Sulteng Dadi Murdadi kepada infocom, Kamis (29/5/2025).

Pembangunan jembatan yang terletak di atas Teluk Talise ini dimulai sejak 1 Juli 2022 dengan panjang 250 meter. Total anggaran proyek ini sebesar 2.227.581.000 yen atau sekitar Rp 267,3 miliar.

Dadi mengatakan jembatan ini masih harus melalui audit keselamatan berupa uji beban (loading test) untuk struktur dan perlengkapan keselamatan jembatan. Setelah semuanya lengkap baru bisa diresmikan.

“Setelah audit keselamatan dan uji beban baru bisa diusulkan diresmikan. Harapan kita dapat diresmikan oleh bapak Presiden Prabowo,” ujarnya.

Meski jembatan sudah rampung, Dadi menjelaskan saat ini jembatan belum bisa dilalui. Pihaknya menargetkan dapat beroperasi tahun depan.

“Untuk bisa digunakan itu targetnya awal tahun 2026,” terangnya.

Dadi menambahkan, setelah diresmikan jembatan ini nantikan akan diserahkan kepada pemerintah daerah. BPJN berharap jembatan ini dapat dirawat dengan baik oleh masyarakat.

“Jembatan Palu IV akan menjadi ikon baru Kota Palu dan daya tarik wisatawan. Mohon dijaga, jangan sampai dicoret atau dirusak,” paparnya.

Diketahui, Jembatan IV Palu dibangun kembali setelah ambruk akibat gempa dan tsunami pada 28 September 2018 silam. Jembatan yang menjadi penghubung penting di Kota Palu rusak total dan tak bisa digunakan.

Selain sebagai ikon Kota Palu, jembatan ini diharapkan memperlancar arus lalu lintas. Hal itu akan berdampak pada peningkatan konektivitas dan ekonomi di Kota Palu dan Sulawesi Tengah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *