Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025, Bacaan Niat, serta Keutamaannya - Giok4D

Posted on

Puasa Tasua dan Asyura merupakan dua jenis puasa sunnah yang dapat dikerjakan umat muslim di bulan Muharram. Puasa Tasua dikerjakan pada tanggal 9 Muharram sementara puasa Asyura dikerjakan pada tanggal 10 Muharram.

Kedua jenis puasa sunnah ini memiliki keutamaan yang luar biasa sehingga akan sayang jika dilewatkan. Di antaranya mendapatkan pahala 10.000 malaikat hingga diampuni dosa selama setahun.

Lantas, kapan jadwal pelaksanaan puasa Tasua dan Asyura di tahun ini?

Untuk itu, berikut infoSulsel telah menyajikan informasi lengkap mengenai jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025, bacaan niat, serta keutamaannya.

Yuk, disimak dan diamalkan!

Tahun ini, penetapan awal bulan Muharram berbeda antara pemerintah dan Muhammadiyah. Karena adanya perbedaan tersebut, maka jadwal puasa Tasua dan Asyura pun berbeda antara warga Muhammadiyah dan masyarakat umum.

Untuk lebih jelasnya, simak berikut ini jadwal puasa Tasua dan Asyura versi pemerintah dan Muhammadiyah.

Merujuk pada Kalender Hijriah 2025 yang diterbitkan oleh Kementerian Agama RI, tanggal 1 Muharram 1447 bertepatan pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan demikian, puasa Tasua 2025 versi pemerintah jatuh pada Jumat, 5 Juli 2025. Sedangkan puasa Asyura yang dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram jatuh pada Sabtu, 6 Juli 2025.

Agar lebih jelas, berikut ini rincian jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025 versi pemerintah:

Sementara itu, organisasi Islam Muhammadiyah menetapkan 1 Muharram 1447 H jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025. Penetapan ini berdasarkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) yang kini dipedomani oleh Muhammadiyah dalam menentukan awal bulan Hijriah.

Mengacu pada penetapan tersebut, maka puasa Tasua dan Asyura 2025 versi Muhammadiyah dikerjakan sehari lebih awal. Puasa Tasua versi Muhammadiyah dikerjakan pada Jumat 4 Juli 2025, sedangkan puasa Asyura dikerjakan pada Sabtu, 5 Juli 2025.

Untuk lebih jelas, berikut rincian jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025 versi Muhammadiyah:

Sebelum melaksanakan puasa Tasua maupun Asyura, umat muslim perlu berniat terlebih dahulu. Dikutip dari buku “Kalender Ibadah Sepanjang Tahun” karya Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, berikut ini bacaan niat puasa Tasua dan Asyura yang dapat dilafazkan:

Bacaan Niat Puasa Tasua (9 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَسُعَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى.

Arab Latin: Naiwaitu shauma tasu’aa-i sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Tasu’a karena Allah Ta’ala.”

Bacaan Niat Puasa Asyura (10 Muharram)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَاشُرَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Naiwaitu shauma ‘aasyura sunnatan lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya berniat puasa sunnah Asyura karena Allah Ta’ala.”

Setelah mengetahui bacaan niat puasa Tasua dan Asyura, infoers juga perlu mengetahui keutamaannya. Dengan memahami keutamaan niat puasa, umat muslim dapat semakin termotivasi untuk mengerjakannya.

Berikut ini beberapa keutamaan melaksnakan puasa Tasua dan Asyura selengkapnya:

1. Menjadi Pembeda Puasa Kaum Yahudi

Menyadur buku “Tanya & Jawab Bersama Nabi: Kitab Islam” yang disusun oleh Lingkar Kalam, puasa Tasua dikerjakan sebagai pembeda umat Islam dengan kaum Yahudi. Sebab, tanggal 10 Muharram juga menjadi waktu berpuasa bagi umat Yahudi.

Rasulullah SAW pernah bersabda:

عَنِ ابْنِ عَبَّاس رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا مَرْفُوعًا: صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا الْيَهُودَ، صُومُوا يَوْمًا قَبْلَهُ أَوْ يَوْمًا بَعْدَهُ (رواه أحمد)

Artinya: “Ibnu Abbas RA berkata, Rasulullâh bersabda,’Puasalah kalian pada hari Asyura dan bedakan dengan kaum Yahudi, puasalah kalian sehari sebelum atau sesudahnya’.” (HR Ahmad)

2. Puasa yang Paling Mulia Setelah Ramadhan

Dinukil dari buku “345 Sunnah Nabi Sehari-hari” karya Dr Raghib As-Sirjani, keutamaan dari mengamalkan ibadah puasa di bulan Muharram (termasuk puasa Tasua) merupakan puasa yang paling mulia setelah puasa di bulan Ramadhan. Hal ini sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Artinya: “Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharram dan sebaik-baik sholat setelah sholat wajib adalah sholat malam.”

1. Mendapat Imbalan Pahala 10.000 Malaikat

Kembali menyadur buku “Kalender Ibadah Sepanjang Tahun”, disebutkan bahwa setiap umat muslim yang mengerjakan puasa Asyura akan diberi imbalan pahala 10.000 malaikat. Dari hadits dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka Allah SWT memberinya pahala 10.000 malaikat. Dan, barang siapa berpuasa di hari Asyura (10 Muharram), maka ia diberi pahala 10.000 orang berhaji dan berumrah dan 10.000 pahala orang mati syahid. Barang siapa mengusap kepala anak- anak yatim di hari tersebut, maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat. Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah ia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”

2. Diampuni Dosa Setahun Lalu

Setiap umat muslim yang mengerjakan puasa Asyura akan diberi imbalan berupa diampuni dosanya setahun lalu. Suatu kali seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW tentang keutamaan puasa Asyura, kemudian Rasulullah SAW menjawab:

وَصِيَامُ يَوْمٍ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ

Artinya: “Dan puasa Asyura di sisi Allah Ta’ala akan menutupi (dosa-dosa) satu tahun yang telah berlalu.” (HR. Muslim)

3. Puasanya Para Nabi

Puasa Asyura merupakan puasanya para nabi dan umat-umat sebelum Rasulullah SAW diutus oleh Allah SWT. Hal ini terlihat dari kebiasaan orang-orang jahiliah di Mekah yang terbiasa melakukan puasa di hari Asyura.

Rasulullah SAW dan para sahabatnya pun tidak pernah tertinggal untuk melaksanakan puasa di hari ini. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari Muslim:

كَانَ يَوْمُ عَاشُورَاءَ تَصُومُهُ قُرَيْسٌ فِي الْجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُهُ فَلَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

Artinya: “Hari Asyura ialah hari yang orang-orang Quraisy berpuasa di masa jahiliah, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam juga berpuasa Asyura. Ketika beliau tiba di Madinah, ia berpuasa dan memerintahkan umat Islam berpuasa padanya. (Namun), ketika kewajiban puasa bulan Ramadhan diturunkan maka pada mereka berpuasa bulan Ramadhan, dan meninggalkan puasa Asyura. Barangsiapa yang hendak berpuasa maka berpuasalah, dan siapa yang hendak berbuka maka berbukalah.” (HR. Bukhari Muslim dari Aisyah RA)

4. Mendapat Pahala Puasa 30 Hari

Disadur dari laman Nahdlatul Ulama (NU Online), puasa sehari di bulan Muharram (termasuk puasa Asyura) akan mendapatkan pahala setara dengan berpuasa selama 30 hari. Hal ini sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW dalam hadits diriwayatkan Ibnu Abbas RA:

Artinya: “Orang yang berpuasa pada hari Arafah maka menjadi pelebur dosa dua tahun, dan orang yang berpuasa sehari dari bulan Muharram maka baginya sebab puasa setiap sehari pahala 30 hari puasa’.” (HR at-Thabarani dalam al-Mu’jamus Shaghîr. Ini hadits gharîb namun sanadnya tidak.)

Nah, demikianlah ulasan lengkap mengenai jadwal puasa Tasua dan Asyura 2025, lengkap dengan bacaan niat dan keutamaannya. Semoga bermanfaat, infoers!

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025 Pemerintah

Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2025 Muhammadiyah

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Keutamaan Puasa Tasua

Keutamaan Puasa Asyura

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *