Realisasi investasi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) triwulan I 2025 mencapai Rp 50 miliar. Pemicu serapan investasi tersebut didominasi dari sektor perdagangan.
“Realisasi investasi yang tercatat di LKPM triwulan I tahun 2025 sebanyak Rp 50.699.785.853. Realisasi ini mengalami peningkatan dibandingkan triwulan I tahun 2024 sebanyak Rp 11.591.000.509 Miliar,” ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Parepare, Siti Rahmah kepada infoSulsel, Kamis (29/5/2025).
Rahmah menuturkan sektor usaha yang paling tinggi mendongkrak realisasi investasi berasal dari sektor perdagangan eceran dan makanan. Dominasi itu dilihat dari penerbitan nomor induk berusaha (NIB)
“Kalau dari data NIB itu kita bisa lihat bahwa dominasi bidang usaha itu ditempati perdagangan eceran berbagai macam barang. Disusul ada perusahaan perumahan dan otomotif,” katanya.
Rahmah mengatakan, peningkatan realisasi investasi ini karena para pelaku usaha sudah diberikan edukasi untuk wajib melaporkan perkembangan penghasilannya. Pelaku usaha akan diberi sanksi oleh Kementerian jika tak melaporkan perkembangan penghasilan selama tiga bulan.
“Nilai investasi meningkat karena pelaku usaha juga sudah paham untuk melaporkan perkembangan usahanya ke LKPM. Kalau tidak melapor tiga bulan itu izin usahanya diblokir,” katanya.
Pemkot Parepare terus menggencarkan sosialisasi dan edukasi kepada pelaku usaha untuk tertib melaporkan perkembangan penghasilan di LKPM. Rahmah mengatakan, pelaku usaha sudah paham perbedaan pelaporan di LKPM dengan pajak.
“Pelaku usaha dulu kadang beralibi, tidak transparan melaporkan penghasilannya karena menganggap ada kaitannya dengan pajak. Tapi sudah kami edukasi. Sehingga laporan investasi bisa lancar dan nilai realisasi meningkat,” jelasnya.
Dia melanjutkan, realisasi investasi triwulan I sudah mencapai target sesuai RPJM. Untuk tahun 2025, target realisasi investasi itu mencapai Rp 174 miliar.
“Kita kan berbicara satu tahun target RPJM. Untuk triwulan I itu ini sudah capai target. Untuk satu tahun itu targetnya Rp 174 miliar,” pungkasnya.