Polisi membongkar adanya dugaan aliran sesat di wilayah Genyem, Kabupaten , Papua. Ajaran aliran tersebut membolehkan para pengikutnya termasuk suami dan istri saling bertukar pasangan untuk berhubungan badan.
Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.
Kapolres Jayapura AKBP Umar Nasatekay mengatakan kasus ini bermula dari viralnya aliran sesat itu. Warga setempat curiga adanya aktivitas di sebuah pondok yang dibangun di belakang SMA Negeri 1 Nimboran.
“Tepatnya sekitar tanggal 5 atau 6 April lalu. Anak-anak muda dari Kampung Kobain, yang mendengar informasi mengenai kegiatan mencurigakan tersebut, kemudian mendatangi lokasi yang dimaksud,” kata Umar dalam keterangannya, Sabtu (10/5/2025).
Umar mengatakan aliran sesat itu didirikan oleh pria bernama Franky Monim. Aliran sesat itu mengajarkan pengikutnya beribadah di malam hari yang tindakannya tidak dapat diterima oleh norma agama dan masyarakat.
“Di antaranya, terdapat dugaan bahwa ibadah tersebut melibatkan hubungan badan antara pengikut, bahkan dengan istri orang lain, yang jelas melanggar hukum dan moral,” imbuhnya.
Umar mengatakan, masyarakat setempat telah mengusir kelompok aliran sesat yang didirikan pria bernama Franky Monim. Pendiri dan pengikut aliran sesat itu kini melarikan diri ke Sorong.
“Kegiatan kelompok tersebut sudah tidak ada lagi. Berdasarkan data yang diterima oleh pihak kepolisian, jumlah pengikut kelompok tersebut mencapai sekitar 20 orang. Namun, mayoritas dari mereka kini telah melarikan diri ke Sorong,” jelas Umar.
Umar mengatakan kejadian ini tetap akan ditindaklanjuti. Pihaknya turut meminta masyarakat untuk waspada. Polisi memastikan akan menindak tegas kelompok-kelompok yang mengganggu stabilitas sosial.
“Sebagai langkah pencegahan, kami agar masyarakat tetap menjaga kewaspadaan dan segera melapor kepada pihak berwajib jika mendapati hal-hal yang mencurigakan di lingkungan mereka,” pungkasnya.