Hari Asyura merupakan salah satu hari yang istimewa dalam bulan Muharram. Pada hari ini, terdapat sejumlah amalan sunnah yang dianjurkan bagi umat muslim.
Sebagaimana diketahui, hari Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram. Berdasarkan kalender Hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama, 10 Muharram 1447 H bertepatan pada hari Minggu, 6 Juli 2025.
Lantas, amalan apa saja yang dianjurkan pada hari Asyura?
Yuk, simak dan persiapkan diri untuk mengisi hari mulia ini dengan ibadah yang bermakna!
Berikut daftar amalan yang dianjurkan bagi umat Islam di hari Asyura:
Umat muslim dianjurkan untuk menjalankan ibadah puasa di hari Asyura. Anjuran tersebut didasarkan pada hadits berikut:
Ibnu Abbas ditanya tentang puasa Asyura kemudian ia menjawab, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (hari Asyura) dan di bulan Ramadhan.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).
Selain itu, terdapat pula sabda Rasulullah SAW:
صُومُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ وَخَالِفُوا فِيهِ الْيَهُودَ وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا
Artinya: “Berpuasalah kalian di hari Asyura dan bedakanlah dengan Yahudi dengan berpuasa sehari sebelumnya atau sesudahnya.” (HR Al-Baihaqi).(1)
Anjuran pada hari Asyura berikutnya adalah memberi makanan berbuka kepada orang yang berpuasa. Bahkan disebutkan umat muslim yang menyediakan buka puasa bagi orang yang berpuasa seperti memberi makan seluruh umat Nabi SAW yang berpuasa.
Sebagaimana dalam sabda Rasulullah SAW dalam hadits dari Ibnu Abbas:
“Barang siapa memberi makan kepada orang mukmin yang berbuka puasa di hari Asyura, maka seolah-olah dia memberi makan seluruh umat Rasulullah SAW yang berbuka puasa dan mengenyangkan perut mereka.”
Doa Asyura ini dibaca pada hari Asyura, tepatnya setelah melaksanakan shalat Maghrib. Doa ini bisa dibaca sebanyak 7 kali, namun lebih utama jika dibaca sebanyak 70 kali.
Berikut bacaan doa Asyura:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. سُبْحَانَ اللهِ مِلْءَ الْمِيزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَ الْعَرْشِ لَا مَلْجَأَ وَلَا مَنْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ سُبْحَانَ اللهِ عَدَدَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ. وَعَدَدَ كَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ كُلِّهَا نَسْأَلُكَ السَّلَامَةَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ. وَهُوَ حَسْبُنَا وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
Arab Latin: Hasbunallaah wani’mal wakil, ni’mal maulaa wani’man nashiir. Subhaanallaahi mil-al miizaani wa muntahal ‘ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal ‘arsyi. Laa malja-a minallaahi illaa ilaihi subhaanallaahi ‘adadasy syaf’i wal witir. Wa ‘adada kalimatillaahit taammaati kullaha, nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimiin. Walaa haula walaa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiim. Wahuwa hasbunaa wani’mal wakil, ni’mal maulaa wani’man nashiir. Washallallaahu ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii washahbihii wasallam.
Artinya: “Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung. Maha Suci Allah sepenuh mizan (timbangan), setinggi ilmu, sebanyak keridhaan, dan setimbang ‘Arsy. Tiada tempat untuk menyelamatkan diri, dan tiada tempat untuk bersandar, melainkan kepada Allah. Maha Suci Allah sebanyak bilangan yang genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat yang sempurna kesemuanya. Saya memohon keselamatan kepada-Mu dengan rahmat-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dan, tiada daya dan kekuatan, melainkan dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung. Cukuplah Allah yang memeliharaku, tempatku berpegang, dan sebaik-baiknya Pemberi pertolongan. Semoga Allah memberikan rahmat atas nabi kita, penghulu kami, Muhammad. Kemudian, juga kepada keluarga dan para sahabat nabi kesemuanya.”
Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak membaca dzikir pada hari Asyura. Menurut Sayyid Ali al-Ajhuri, Allah akan mencegah segala keburukan yang akan terjadi selama setahun bagi umat yang membaca dzikir berikuti ini:
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلِ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرِ
Arab Latin: Hasbunallaah wani’mal wakil, ni’mal maulaa wani’man nashiir.
Artinya: “Cukuplah Allah yang menjadi penolong dan kami, dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung.”
Amalan lainnya yang dianjurkan pada hari Asyura adalah mengusap kepala anak yatim. Allah SWT akan menaikkan derajat pada umat muslim yang mengerjakan amalan sunnah tersebut.
Hal ini sebagaimana dalam potongan hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah SAW:
“Barangsiapa mengusap kepala anak-anak yatim di hari tersebut (hari Asyura), maka Allah SWT menaikkan dengan setiap rambut satu derajat.”(2)
Amalan sunnah ini tidak hanya dimaknai secara harfiah yaitu mengusap kepala anak yatim. Namun, juga mencakup anjuran untuk berbagi rezeki kepada anak-anak yatim piatu.
Disebutkan bahwa setiap helai rambut anak yatim piatu yang diusap tersebut akan menggugurkan dosa bagi orang yang melakukannya. Oleh karena itu, berbagi dan menunjukkan kasih sayang kepada anak yatim sangat dianjurkan.(3)
Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan yang bisa dikerjakan kapan saja, tanpa terikat waktu tertentu. Namun, jika dilakukan pada hari Asyura yang merupakan hari istimewa di bulan mulia, nilainya akan semakin besar.
Sayyid Abi Bakar Syatha ad-Dimyathi menjelaskan bahwa bersedekah kepada keluarga, kerabat, maupun sesama di hari Asyura, akan dilapangkan rezekinya. Penjelasan ini tertuang dalam kitabnya yang berjudul I’anatut Thalibin:
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن رسول الله ﷺ قال : ” من وسع في يوم عاشوراء على عياله و أهله وسع الله عليه سائر سنته
Artinya : “Diriwayatkan dari abu Hurairah dari Rasulullah saw bersabda: “Barang siapa meluaskan rezekinya di hari Asyura untuk kerabat dan keluarganya maka Allah akan meluaskan rezekinya di tahun tersebut.” (I’anatut Thalibin Juz 2. Hal 302).(4)
Sholat tasbih merupakan amalan selanjutnya yang dianjurkan untuk dikerjakan pada malam hari Asyura yakni pada Sabtu, 5 Juli 2025 malam. Sholat tasbih pada malam 10 Muharram ini dikerjakan sebanyak empat rakaat dengan dua kali salam, yakni setiap dua rakaat salam.
Berikut bacaan niatnya:
أَصَلِّي سَنَةَ التَّسْبِيحِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Arab Latin: Ushallii sunnatat-tasbiih rak’ataini lillahi ta’aalaa.
Artinya: “Saya niat melaksanakan shalat sunnah tasbih dua rakaat semata-mata karena Allah Ta’ala”.
Adapun ketentuan pelaksanaannya yaitu membaca tasbih sebanyak 75 kali pada setiap rakaatnya. Berikut rinciannya:
Dengan demikian, jika dilakukan dua rakaat maka jumlah bacaan tasbih yang dibaca adalah sebanyak 150 kali. Adapun bacaan tasbihnya sebagai berikut:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم.
Arab Latin: Subhaanallaahi walhamdu illahi wa laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billahil-‘aliyyil ‘azhiim.
Artinya: “Maha suci Allah dan segala puji adalah milik-Nya. Tiada tuhan selain Allah, Dia-lah Dzat Yang Maha Besar. Tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Dzat Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”(5)
Seperti yang telah disinggung sebelumnya, tanggal 10 Muharram atau hari Asyura merupakan hari yang istimewa. Hal ini dikarenakan pada hari tersebut, terjadi berbagai peristiwa yang tercatat dalam sejarah Islam.
Berikut penjelasan masing-masing peristiwa yang terjadi pada 10 Muharram:
Kaum Nabi Nuh AS yang durhaka, menyekutukan Allah, dan menolak dakwah Nabi Nuh, dihukum oleh Allah SWT dengan banjir besar yang melanda selama enam bulan. Banjir tersebut menenggelamkan seluruh kaum yang ingkar, kecuali Nabi Nuh dan para pengikutnya yang beriman.
Setelah air surut, Nabi Nuh bersama sekitar 80 orang pengikutnya keluar dari kapal dengan aman dan selamat sebagai bentuk rahmat Allah. Peristiwa penting ini terjadi tepat pada tanggal 10 Muharram.
Nabi Ibrahim AS yang difitnah menghancurkan berhala-berhala di tempat pemujaan Raja Namrud, dihukum dengan cara dilemparkan ke dalam api menyala-nyala. Namun atas izin Allah, api tersebut tidak membakarnya, bahkan menjadi dingin dan menyelamatkannya.
Allah SWT berfirman:
قُلْنَا يَا نَارُ كُونِى بَردًا وَسَلاَمًا عَلَى إِبْرَاهِيْمَ
Artinya: “Wahai api jadilah dingin dan selamat atas Ibrahim.” (QS: Al Anbiya 69).
Nabi Musa AS dan kaumnya dikejar oleh Firaun dan bala tentaranya hingga ke tepi Laut Merah. Atas pertolongan Allah SWT, laut itu terbelah dan menjadi jalan bagi Nabi Musa dan umatnya untuk menyeberang dengan selamat.
Sementara itu, Firaun dan pasukannya ditenggelamkan oleh Allah SWT. Sebagai ungkapan syukur kepada Allah SWT, Nabi Musa AS pun berpuasa setiap tanggal 10 Muharram.
Allah SWT mengembalikan kekuasaan dan kerajaan Nabi Sulaiman AS pada tanggal 10 Muharram. Hari itu menjadi momen agung baginya, sehingga sebagai bentuk rasa syukur, Nabi Sulaiman menjalankan puasa dan meningkatkan ibadah kepada Allah SWT.
Setelah melanggar larangan dengan memakan buah khuldi, Allah SWT menghukum Nabi Adam AS dengan menurunkannya ke bumi. Atas kesalahan tersebut, Nabi Adam bertaubat dengan sungguh-sungguh selama bertahun-tahun.
Nabi Yunus AS pernah ditelan oleh ikan besar karena meninggalkan kaumnya tanpa izin Allah. Dalam kesulitan itu, Nabi Yunus memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT.
Lalu Allah menerima taubatnya dan menyelamatkannya dari perut ikan tersebut.(6) Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Surah Al-Anbiya ayat 87-88:
Artinya: “(87)Dan (ingatlah kisah) Zun Nun (Yunus), ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya, maka dia berdoa dalam keadaan yang sangat gelap, “Tidak ada tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau. Sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim. (88) Maka Kami kabulkan (doa)nya dan Kami selamatkan dia dari kedukaan. Dan demikianlah Kami menyelamatkan orang-orang yang beriman.”(7)
Disadur dari laman resmi Nahdlatul Ulama (NU), Nabi Yusuf pernah difitnah melakukan pelecehan terhadap istri perdana menteri Mesir, yang menyebabkan dirinya dipenjara. Namun, bukti justru menunjukkan bahwa baju Nabi Yusuf robek di bagian belakang, bukan di depan.
Hal itu menjadi petunjuk bahwa Nabi Yusuf bukanlah pelakunya, melainkan orang yang menarik baju Nabi Yusuf dari belakang. Hingga akhirnya pada 10 Muharram, Nabi Yusuf dikeluarkan dari penjara yang kemudian diangkat sebagai perdana menteri.
Kisah Nabi Yusuf ini terdapat dalam firman Allah di Surah Yusuf ayat 27 dan 28:
Artinya : “(27) Dan jika baju gamisnya koyak di bagian belakang, maka perempuan itulah yang dusta, dan dia (Yusuf) termasuk orang yang benar. (28) Maka ketika dia (suami perempuan itu) melihat baju gamisnya (Yusuf) koyak di bagian belakang, dia berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu. Tipu dayamu benar-benar hebat.”(8)
Nabi Ayyub AS dikenal sebagai sosok yang gagah, tampan, kaya harta, memiliki banyak tanah, ternak, dan perhiasan. Namun, Allah mengujinya dengan menjadikannya miskin, menjadikan anaknya wafat satu per satu, serta penyakit kulit yang membuat tubuhnya rusak hingga dijauhi oleh kaumnya.
Ujian berat itu berlangsung lama, sampai akhirnya Allah memerintahkannya menghentakkan kaki ke tanah dan memancarlah air jernih dari dalam bumi. Atas perintah Allah, Nabi Ayyub membasuh seluruh tubuhnya dan meminum air tersebut.
Nabi Ayyub pun sembuh total dari penyakitnya tepat pada hari kesepuluh Muharram.
Allah berfirman dalam Al-Quran:
“(41) Dan ingatlah akan hamba Kami Ayyub ketika dia menyeru Tuhannya, “Sesungguhnya aku diganggu setan dengan penderitaan dan bencana.” (42) (Allah berfirman), “Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (QS Shad: 41-42).(9)
Itulah ulasan mengenai daftar amalan yang dianjurkan pada hari Asyura beserta peristiwa pentingnya. Semoga membantu ya, infoers!
Referensi:
1. Buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah karya Siti Zumratus Sa’adah
2. Buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid
3. Laman resmi pemerintah Kalurahan Karangtengah, Bantul “17 Amalan di Tanggal 10 Muharram”
4. Laman Nahdlatul Ulama (NU) “Keutamaan Sedekah di Hari Asyura, Diluaskan Rezekinya”
5. Laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) “Puasa dan Shalat Sunnah di Bulan Muharram”
6. Laman Universitas Islam Negeri (UIN) Prof K H Saifuddin Zauhri Puwokerto “Ini Dia Peristiwa Penting 10 Muharram dan Amalan-amalan yang Sangat Dianjurkan”
8. Laman NU Online Jateng “10 Muharram Nabi Yusuf Dimuntahkan dari Perut Ikan”
9. Laman NU Online Jateng “10 Muharram Nabi Yusuf Dikeluarkan dari Penjara”
10. Laman NU Online Jateng “10 Muharram Nabi Ayyub Terbebas dari Penyakit”