Hari Asyura 2025 Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Amalan yang Dianjurkan - Giok4D

Posted on

Hari Asyura 2025 merupakan salah satu momen penting dalam kalender Islam. Hari ini dikenal dengan berbagai keutamaan dan anjuran untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah.

Dalam kalender Islam Hijriah, Hari Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram. Mengutip buku Mengenal Hari-Hari Besar Islam oleh Marfu’ah S.Ag, hari ini merupakan hari yang sangat bersejarah dan mulia karena pada hari ini terjadi sejumlah peristiwa besar.

Di antaranya seperti Allah SWT menciptakan alam semesta, hari diterimanya taubat Nabi Adam AS setelah turun ke Bumi, Nabi Nuh diselamatkan dari banjir besar, Nabi Musa membelah lautan dan lain sebagainya.

Lantas, Hari Asyura 2025 jatuh pada tanggal berapa? Yuk simak informasi selengkapnya berikut ini!

Mengacu pada Kalender Islam Hijriah tahun 2025 yang diterbitkan Kemenag RI, Hari Asyura (10 Muharram) jatuh pada Ahad, 6 Juli 2025.

Hari Asyura (10 Muharram 1447 H): Ahad, 6 Juli 2025

Bulan Muharram sendiri tahun ini jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025. Dengan begitu, umat muslim telah memasuki Tahun Baru Islam 1447 H dalam penanggalan Hijriah.

Seperti dijelaskan di atas, pada Hari Asyura terjadi berbagai peristiwa besar, mulai dari penciptaan alam semesta hingga peristiwa-peristiwa yang dialami oleh para nabi di zaman dahulu.

Berikut sejumlah peristiwa besar yang terjadi di Hari Asyura (10 Muharram):

Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan di Hari Asyura yakni tanggal 10 Muharram. Mengutip buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriah oleh Siti Zamratus Sa’adah, Nabi Muhammad SAW sangat mencintai berpuasa di Hari Asyura.

Dari Ibnu Abbas RA, ia ditanya tentang puasa Asyura kemudian ia menjawab, “Aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW sangat bersemangat untuk berpuasa di suatu hari, kecuali di hari ini (Hari Asyura) dan di bulan Ramadhan.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Bahkan dikutip dari buku Waktu-waktu Penuh Berkah oleh Imam Baihaqi, disebutkan bahwa dulunya Rasulullah SAW memerintahkan puasa Asyura sebelum datang perintah puasa Ramadhan.

Aisyah RA berkata, “Rasulullah SAW memerintahkan puasa Asyura sebelum datangnya perintah puasa Ramadhan. Adapun ketika puasa Ramadhan telah diwajibkan, siapa yang mau berpuasa Asyura tetap diperbolehkan dan siapa yang tidak ingin berpuasa juga diperbolehkan.” (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)

Adapun keutamaan bagi siapapun yang mengerjakan puasa ini akan diberi balasan berupa derajat yang berlipat ganda.

Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa berpuasa pada hari Asyura, ditulis untuknya pahala ibadah enam puluh tahun-termasuk di dalamnya ibadah puasa dan shalatnya; barang siapa berpuasa pada hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu malaikat; barang siapa berpuasa di hari Asyuara akan diberi pahala yang setara dengan pahala seribu orang yang haji dan umrah; barang siapa berpuasa di hari Asyura akan diberi pahala sepuluh ribu syahid; barang siapa berpuasa Asyura sesungguhnya ia seperti orang yang memberi makan seluruh orang fakit dan umat Muhammad SAW dan membuat mereka semua kenyang; barang siapa membelai anak yatim dengan tangannya pada hari Asyura, maka akan diberikan untuknya untuk setiap rambut satu derajat di surga.”

Dalam hadits lain disebutkan bahwa puasa Asyura dapat menghapus doa setahun.

“Puasa Asyura menghapus dosa setahun dan puasa Arafah menghapus dosa dua tahun; setahun sebelumnya dan setahun sesudahnya.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

Dalam buku Mengenal Hari-hari Besar Islam diterangkan bahwa Hari Asyura sendiri merupakan hari yang mulia. Bukan hanya bagi umat muslim tapi juga bagi orang-orang Yahudi.

Rasulullah SAW bersabda, “Dari Ibnu Abbas RA, ia berkata: ‘Nabi SAW datang di Madinah, tiba-tiba beliau mendapati orang-orang Yahudi berpuasa Asyura (10 Muharram). Mereka berkata: ‘Ini adalah hari kemenangan Musa terhadap Fir’aun.’ Lalu Nabi SAW bersabda kepada sahabat-sahabatnya: ‘Kalian lebih berhak atas Musa daripada mereka, oleh sebab itu berpuasalah!” (HR. Bukhari)

Namun untuk membedakan diri dengan kaum Yahudi, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk berpuasa sehari sebelumnya. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda,

صُوْمُوا يَوْمَ عَاشُورَاءَ، وَخَالِفُوا اليَهُودَ، وَصُومُوا قَبْلَهُ يَوْمًا أَوْ بَعْدَهُ يَوْمًا

“Puasalah pada hari Asyura, dan berbedalah kalian dari kaum Yahudi, yaitu dengan berpuasa satu hari sebelum atau sesudah hari Asyura.” (HR. Ahmad)

Karena itu para ulama pun sangat menganjurkan untuk berpuasa pada hari ke-9 Muharram. Puasa ini disebut dengan puasa Tasua.

Mengutip buku Menggapai Berkah di Bulan-bulan Hijriyah, menurut Imam Syafi’i, Imam Ahmad bin Hambal, dan Ishaq, disunnahkan berpuasa di hari kesembilan bersama hari kesepuluh yaitu hari Asyura. Sedangkan Imam Abu Hanifah berpendapat sangat dimakruhkan berpuasa di hari Asyura tanpa dibarengi dengan puasa sehari sebelum atau sesudahnya.

Bagi umat muslim yang ingin mengerjakan puasa Tasua (9 Muharram) dan puasa Asyura (10 Muharram), berikut bacaan niat yang dapat dilafalkan seperti dikutip dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun dan NU Online:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ تَسُوْعَاءٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi tasuu-‘aa-in sunnatan lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah hari Tasua esok hari karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ مِنْ يَوْمِ عَاشُورَاءَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin min yaumi ‘aasyuuraa-a sunnatan lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat berpuasa sunnah hari Asyura esok hari karena Allah Ta’ala.”

Demikianlah penjelasan tentang Hari Asyura 2025 yang jatuh pada Ahad, 6 Juli 2025 dan Tasua pada Sabtu, 5 Juli 2025. Semoga bermanfaat ya!

Hari Asyura 2025 Tanggal Berapa?

Sejarah dan Peristiwa Besar yang Terjadi di Hari Asyura (10 Muharram)

Puasa Asyura, Amalan Sunnah yang Penuh Keutamaan

Membedakan Diri dengan Kaum Yahudi dengan Puasa Tasua dan Asyura

Niat Puasa Tasua dan Asyura

1. Niat Puasa Tasua

2. Niat Puasa Asyura

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.