Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman buka suara soal aksi demonstrasi di Kabupaten imbas kenaikan tarif Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Andi Sudirman mengungkap adanya temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di balik kenaikan tarif PBB tersebut.
“Karena memang ada temuan juga dari BPK terkait masalah ada tanah, yang selama ini dipajaki tanah, padahal itu rumah. Banyak rumah-rumah mewah di sana 5-4, (tapi) satu surat kemudian (bayar) PBB-nya cuman tanah,” ungkap Andi Sudirman usai upacara HUT ke-80 RI di Rujab Gubernur Sulsel, Minggu (17/8/2025).
Andi Sudirman menuturkan, kebijakan kenaikan PBB ini memang membuat pemerintah daerah dalam posisi dilema. Di satu sisi, Pemkab Bone hendak menegakkan aturan demi mewujudkan keadilan pajak di daerah.
“Memang dilema juga, selama ini bertahun-tahun, puluhan tahun hanya bayar PBB tanah. Di satu sisi tidak ada (bayar) bangunannya, padahal sudah mewah bangunannya. Itu banyak ditemukan seperti itu,” jelasnya.
Andi Sudirman mengaku akan berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) terkait hal ini. Pihaknya juga berharap kebijakan kenaikan PBB dikaji ulang sebelum benar-benar diterapkan.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Kita akan mengkaji kembali bahwa memang ini belum terlaksana karena ada temuan, tapi kita akan berkoordinasi kembali. Bagaimana kemudian arahan pusat, tentu kita akan ikut,” imbuh Andi Sudirman.
Pihaknya juga tidak mempermasalahkan aksi demonstrasi imbas kenaikan PBB. Andi Sudirman menganggap hal tersebut menjadi bagian dari aspirasi masyarakat.
“Kalau demo, semua kasus ada demonya. Kasus kemarin demo MBG, kasus demo terkait pajak, ini lebih ramai kasus terkait ojol kemarin,” tutur Andi Sudirman.
Sebelumnya diberitakan, warga Bone kembali merencanakan demonstrasi besar-besaran imbas kenaikan tarif PBB-P2. Para warga kini mulai mengumpulkan logistik untuk persiapan tersebut.
“Untuk donasi hanya bentuk logistik seperti air minum atau makanan. Sudah ada beberapa masyarakat yang memberikan sumbangsihnya,” kata perwakilan Aliansi Rakyat Bone Bersatu, Taufiqurrahman kepada infoSulsel, Sabtu (16/8).
Terkait jadwal demo, Tafiqurrahman mengaku pihaknya masih akan membicarakannya lebih lanjut. Namun dia memastikan demo digelar setelah peringatan HUT ke-80 RI.
“Jadwalnya masih akan dibicarakan dengan teman-teman lain. Tetapi kami target setelah 17 Agustus,” imbuhnya.