Gubernur Sulsel Soroti Pipa Minyak PT Vale Bocor Cemari 38 Hektare Sawah

Posted on

Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman menyoroti kebocoran pipa minyak PT Vale di Luwu Timur (Lutim). Andi Sudirman meminta pihak perusahaan bertanggung jawab usai kebocoran itu menyebabkan 38 hektare sawah warga tercemar minyak.

Andi Sudirman mengaku sudah berkoordinasi dengan Bupati Lutim Irwan Bachri Syam terkait persoalan ini. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sulsel juga diturunkan melakukan pengecekan.

“Saya juga sudah memerintahkan Dinas ESDM Sulsel untuk turun langsung di lapangan,” ucap Andi Sudirman dalam keterangannya, Selasa (26/8/2025).

Andi Sudirman berharap perusahaan segera menanggulangi dampak yang ditimbulkan agar tidak meluas dan merugikan masyarakat. Dia mengingatkan perusahaan tambang harus memiliki standar pengamanan yang tinggi dalam mengelola fasilitasnya termasuk emergency recovery.

Andi Sudirman juga menekankan agar perusahaan tidak abai terhadap risiko lingkungan dan keselamatan masyarakat. Pemprov melalui Dinas ESDM Sulsel turut memastikan agar dampak kebocoran pipa ini segera ditangani.

“(Dinas ESDM Sulsel) memastikan langkah-langkah penanganan segera dilakukan agar dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisir dan di-recovery,” tambah Andi Sudirman.

Sebelumnya diberitakan, kerusakan pipa yang terjadi di Desa Lioka, Kecamatan Towuti, Sabtu (23/8) sekitar pukul 07.30 Wita. Sawah hingga sungai terdampak kerusakan pipa tersebut.

“Berdampak kurang lebih 38 hektare sawah aktif dan bisa berdampak dengan berapa hektare lahan kebun,” kata Kepala Dusun Molindoe, Yusperlin kepada infoSulsel, Senin (25/8).

Yusperin mengungkapkan kebocoran pipa minyak PT Vale telah tiga kali mengenai wilayahnya. Ia menjelaskan, kebocoran diduga akibat kondisi pipa minyak yang telah tua.

“Aliran (sungai) yang terkena yakni Koro Lioka, Koro Mosilu dan Koro Tabarano. Jenisnya (minyak) saya kurang paham, tapi berwarna hitam pekat dan baunya menyengat, ada info saya dapat masuk dalam limbah B3,” jelas Yusperin.

Sementara itu, Head of Corporate Communication PT Vale Indonesia, Vanda Kusumaningrum mengatakan penyebab kerusakan pipa masih diselidiki. Pihaknya memastikan penanganan sementara dilakukan.

“Penyebab kerusakan masih dalam proses investigasi, namun prioritas utama kami adalah meyakinkan sumber kebocoran dapat tertangani dengan baik dan melakukan upaya mitigasi terhadap dampak masyarakat, sosial, dan lingkungan,” kata Vanda dalam keterangannya.

Sejak pertama kali menerima informasi, PT Vale segera mengaktifkan prosedur tanggap darurat dan tim Emergency Respon Group (ERG). Pihaknya langsung turun ke lokasi untuk melakukan pencegahan dan pemulihan.

“Upaya awal termasuk pemasangan oil boom dan oil trap untuk mencegah penyebaran lebih lanjut, serta koordinasi intensif baik di dalam PT Vale dan antar seluruh stakeholder serta lebih lanjut,” ujarnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *