Gubernur Sulawesi Barat Suhardi Duka (SDK) menemui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Suharyanto. Pertemuan itu membahas percepatan penyaluran bantuan dana stimulan tahap II bagi korban gempa bumi magnitudo (M) 6,1 yang mengguncang Kabupaten Mamuju dan Majene pada 2021 lalu.
Pertemuan berlangsung di Kantor BNPB di Jakarta pada Selasa (6/5). Kunjungan tersebut menjadi upaya Suhardi Duka memperjuangkan hak-hak masyarakat terdampak gempa yang hingga kini baru menerima dana stimulan tahap pertama.
Dalam pertemuan itu, Mayjen Suharyanto menuturkan, penanganan Gempa Mamuju dan Majene harusnya sama dengan penanganan yang dilakukan pascagempa di Cianjur, Jawa Barat. Di Cianjur, bantuan dana stimulan rumah rusak sudah tahap IV. Sedangkan Mamuju dan Majene baru tahap I.
“Tapi sebetulnya harusnya ini sama karena (Mamuju dan Majene) NKRI juga. Cianjur saat gempa bisa empat tahap dapat stimulan rumah rusak ini. Sementara di Mamuju baru satu tahap. Kok dua tahapnya belum dapat terus,” ujar Suharyanto dalam arahannya kepada Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Jarwansyah.
Suharyanto juga meyakini Gubernur Suhardi Duka sering mendapat desakan dari masyarakat agar dana stimulan tahap II segera diturunkan. Untuk itu, ia meminta bawahannya segera menyelesaikan hambatan yang ada.
“Kalau memang harus digelar rapat tingkat menteri, kita gelar saja rapat tingkat menteri untuk memecahkan ini,” ucapnya.
Dia menambahkan jika persoalan tersebut perlu kewenangan lain, pihaknya akan meminta Menko PMK untuk menggelar rapat tingkat menteri.
“Itu (rapat tingkat menteri) biasanya dilakukan sehingga bisa menjadi payung hukum dalam mengeluarkan anggaran untuk kementerian keuangan,” imbuhnya.
Suharyanto juga meminta Suhardi Duka untuk terus berkoordinasi dengan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB. Hal itu agar bantuan dana stimulan tahap II tersebut bisa segera disalurkan.
Untuk diketahui, Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Sulbar, Husain Mansyur pernah mendatangi Kantor BNPB di Jakarta pada 14 Maret 2024. Saat itu, ia menyebut ada 19 ribu rumah yang sudah terverifikasi masuk dalam calon penerima bantuan stimulan gempa tahap II.
“Adapun data calon penerima bantuan tersebut yang sudah terverifikasi yakni 19 ribu rumah,” kata Husainsaatitu.