Doa Akhir dan Awal Tahun Islam 1446-1447 Hijriah: Arab, Latin, serta Artinya

Posted on

Tahun baru Islam jadi momen penting bagi umat Muslim untuk memperbanyak doa dan introspeksi diri. Di momen pergantian tahun ini, umat dianjurkan membaca doa akhir tahun dan awal tahun sebagai bentuk rasa syukur sekaligus harapan untuk kehidupan yang lebih baik.

Doa akhir tahun biasanya dibaca jelang Magrib pada 30 Dzulhijjah, sedangkan doa awal tahun dibaca setelah Magrib memasuki 1 Muharram. Kedua doa ini tidak wajib, namun dianjurkan karena mengandung makna spiritual yang dalam.

Banyak umat Muslim membacanya secara berjemaah di masjid, ada juga yang membacanya sendiri di rumah. Tak hanya sebagai tradisi, membaca doa-doa ini diyakini dapat menjadi pembuka tahun yang penuh berkah.

Berikut bacaan doa akhir dan awal tahun Islam 1446-1447 Hijriah lengkap dalam teks Arab, latin, dan terjemahannya.

Terdapat beberapa bacaan doa akhir tahun dari para ulama. Di antaranya sebagai berikut:

Dikutip dari Buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh H Hamdan Hamaedan MA, doa di bawah ini dianjurkan oleh Habib Utsman bin Yahya dalam Kitab Maslakul Akhyar. Bacaannya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتَبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيهَا عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَانَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْتَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيمُ.

Arab Latin: Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu wa lam atub minhu, wa halumta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alaa ‘uquubatii, wa da’autanii ilat taubati min ba’di jaraa-atii ‘alaa ma’shiyatik. Fa innistaghfartuka faghfir-lii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa’attanii ‘alaihits tsawaaba, fa as-aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha’ rajaa-ii minka yaa kariim.

Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

Doa akhir tahun ini bersumber dari Kitab Kanzun Najah was Surur karya Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir. Dianjurkan membacanya sebanyak 3 kali setelah Asar atau Magrib.

Berikut lafaznya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَنِّي مَعَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَيْكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِي اللَّهُمَّ وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ فَتَقَبَّلْهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim, wa shallallaahu ta’aala ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Allaahumma maa ‘alimtu min ‘amalin fis-sanatil maadhiyati mimmaa nahaitanii ‘anhu wa lam atub minhu wa lam tardhahu wa nasiituhu wa lam tansahu wa halumta ‘annii ma’a qudratika ‘alaa ‘uquubatii wa da’autanii ilat-taubati ba’da jaraa-atii ‘alaika.
Allaahumma innii astaghfiruka minhu faghfir lii. Allaahumma wa maa ‘amiltu min ‘amalin tardhaahu wa wa’adtanii ‘alaihits tsawaaba wal ghufraana fataqabbalhu minnii wa laa taqtha’ rajaa-ii minka yaa kariimu yaa arhamar raahimiin. Wa shallallaahu ta’aala ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabat-nya. Ya Allah, amal yang telah Aku lakukan pada tahun lalu dari sekian amal yang Engkau cegah diriku darinya, yang aku belum tobat darinya, dan Engkau pun tidak meridainya, yang telah Aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu, ya Allah sung-guh Aku memohon ampunan kepadamu dari amal itu, maka ampunilah diriku. Ya Allah, amal yang telah Aku lakukan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atas-nya, maka terimalah amal itu dariku, dan jangan Engkau pu-tus harapanku kepada-Mu, wahai Zat Yang Maha Mulia, wa-hai Zat Yang Paling Maha Pengasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”

Ada pula bacaan doa akhir tahun yang termaktub dalam Kitab Majmu Syarif Kamil. Lafaznya sebagai berikut:

وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْ تَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي وَمَا عَلِمْتُهُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَاذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ. أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعُ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Bismillaahir rohmaanir rohiim, wa shollalloohu ‘ala sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shohbihii wa sallam. Alloohumma maa ‘amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani `anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa halumta ‘alayya ba’da qudrotika ‘alaa `uquubati wa da’ autani ilattaubati minhu ba’da jur’ati ‘alaa ma`siyatika fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimma tardhoohu wa wa’adtani ‘alaihits tsawaaba fa as’alukalloohumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikroom an tataqobbalahuu minni wa laa taqtho rojaa’ii minka yaa karim, wa shollalloohu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wa sallam

Artinya: Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah saya kerjakan selama tahun ini berupa amal perbuatan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala. Saya mohon kepada-Mu wahai Zat Yang Maha Pemurah, wahai Zat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu wahai Zat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad sekeluarga dan para sahabatnya.

Menukil website pribadi Buya Yahya, terdapat bacaan doa akhir tahun yang berisi renungan mendalam. Berikut bacaannya dalam tulisan Arab, Latin, dan artinya:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

اللهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ،

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ، اللهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي، وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ.

اللَّهُمَّ إِنِّي اسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي، وَمَا عَمِلْتُهُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ، فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ، وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab Latin: Allahumma laka al-ḥamdu anta qayyimus-samāwāti wal-arḍi wa man fīhinna, wa laka al-ḥamdu laka mulkus-samāwāti wal-arḍi wa man fīhinna.

Wa ṣallallāhu ‘alā sayyidinā Muḥammad, wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Allāhumma mā ‘amiltu fī hādhihi as-sanati mimmā nahaytanī ‘anhu fa lam atub minhu wa lam tarḍahu wa lam tansaḥu, wa ḥalumta ‘alayya ba’da qudratika ‘alā ‘uqūbatī, wa da’awtanī ilat-tawbati minhu ba’da jarā’atī ‘alā ma’ṣiyatika.
Allāhumma innī astaghfiruka faghfir lī.
Wa mā ‘amiltuhu fīhā mimmā tarḍāhu wa wa’adtanī ‘alayhi ats-tsawāba fa as’aluka Allāhumma yā Karīm, yā Dzāl-Jalāli wal-Ikrām, an tataqabbalahu minnī wa lā taqṭa’ rajā’ī minka yā Karīm.
Wa ṣallallāhu ‘alā sayyidinā Muḥammad wa ‘alā ālihi wa ṣaḥbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, Engkau adalah Zat yang mengurusi langit dan bumi beserta isinya. Segala puji bagi-Mu, dan milik-Mulah segala kerajaan langit dan bumi beserta isinya. Sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, apapun yang telah aku kerjakan pada tahun ini dari hal hal yang telah Engku larang, dan aku belum sempat bertobat kepada-Mu, dan Engkau tidak rida dengan perbuatan tersebut, dan Engkau pun tidak akan mungkin lupa dengan semua itu. Biarpun demikian keberadaanku, Engkau senantiasa berlemah lembut kepada kami, padahal Engkau adalah Zat Yang Maha Kuasa untuk menyiksa kami. Dan Engkau pun menyeru kami untuk bertobat setelah kami berani terjerumus dalam kemaksiatan. Ya Allah, sungguh aku mohon ampun kepada-Mu, maka ampunilah aku. Dan apa pun yang telah aku kerjakan dari hal hal yang Engkau ridai dan Engkau telah janjikan kepadaku dengan pahala. Ya Allah, wahai Zat yang Maha Mulia dan Zat yang berhak untuk diagungkan dan dimuliakan, Aku mohon kepada-Mu, terimalah amal baikku dan jangan Engkau putus harapanku dari-Mu wahai Zat Yang Maha Pemurah.

Adapun doa yang dibaca di awal tahun Hijriah, di antaranya adalah sebagai berikut

Berikut bacaan doa yang bisa dibaca begitu memasuki awal tahun Hijriah:

اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيمِ وَكَرِيمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ. وَهَذَا عَامٌ جَدِيدٌ قَدْ أَقْبَلَ أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْاشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ.

Arab Latin: Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi juudikal mu’awwal. Wa haadza ‘aamun jadiidun qad aqbala. As-alukal ‘ishmata fiihi minas-syaithaani wa auliyaa-ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis-suu-i, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa yaa dzal jalaali wal ikraam.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Para sahabat Nabi SAW membaca doa berikut ketika menjumpai bulan atau tahun baru:

اللَّهُمَّ أَدْخِلْهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ وَرِضْوَانٍ مِنَ الرَّحْمَنِ وَجَوَاز مِنَ الشَّيْطَانِ.

Arab Latin: Allaahumma adkhilhu ‘alainaa bil amni wal iimaani was-salaamati wal islaami wa ridhwaanin minar rahmaani wa jawaazin minas-syaithaani.

Artinya: “Ya Allah, masukkan kami ke dalamnya dengan aman, iman, selamat, dan Islam. Dan anugerahkan kami rida dari Ar-Rahman (Allah), serta jauhkanlah kami dari setan.”

Doa ini diajarkan Allah SWT kepada Rasulullah SAW yang baik dibacakan saat menyongsong awal baru dalam kehidupan. Berikut bacaannya dalam surah Al-Isra ayat ke-80:

رَّبِّ أَدْخِلْنِي مُدْخَلَ صِدْقٍ وَأَخْرِجْنِي مُخْرَجَ صِدْقٍ وَاجْعَلْ لِي مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطنًا نَصِيرًا.

Arab Latin: Rabbi adkhilnii mudkhala shidqiw wa akhrijnii mukhraja shid-qiw waj’al lii mil ladunka sulthaanan nashiiraa.

Artinya: “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku).” (QS. Al-Isra’ [17]: 80)

Doa ini termaktub dalam Kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin karya Syekh Abdullah bin Muhammad Al-Khayyath Al-Harusy. Lafalnya sebagai berikut:

اللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْإِلَهُ الْقَدِيمُ الْأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيمِ وَكَرِيمِ جُوْدِكَ الْعَمِيمِ الْمُعَوَّلُ وَهَذَا عَامُ جَدِيدُ قَدْ أَقْبَلَ أَسْأَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَالْعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ وَالْأَعْمَالِ وَالْاِسْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِي إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِهَا وَأَسْتَكْفِيكَ مُؤْنَتَهَا وَشُغْلَهَا فِي عَافِيَةٍ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيمًا.

Arab Latin: Allaahumma antal abadiyyul ilahul qadiimul awwalu, wa ‘alaa fadhlikal ‘aziimi wa kariimi juudikal ‘amiimil mu’awwalu, wa hadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbala, as-alukal ‘ishmata fiihi minas-syaithaani wa awliyaa-ihi, wal ‘awna ‘alaa hazihin nafsil ammaarati bis-suu-i wal a’maali, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfa, yaa dzal jalaali wal ikraam. As-aluka min khairihaa wa a-‘uudzu bika min syarrihaa wa astakfiika mu’natahaa wa syuglahaa fii ‘aafiyatiin bi-rahmatika yaa arhamar raahimiin. Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallama tasliimaa.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Zat Yang Maha Abadi, Yang Menjadi Tuhan, Yang Maha Qadim, Yang Maha Awal. Sesuatu yang menjadi andalan manusia hanyalah anugerah-Mu yang agung dan kemurahan-Mu yang mulia. Ini tahun baru telah tiba. Di dalamnya aku memohon penjagaan kepada-Mu dari setan dan kekasih-kekasihnya, memohon pertolongan atas nafsu amarah yang memerintahkan keburukan dan berbagai amal jelek, dan memohon tersibukkan diri dengan aktivitas yang dapat lebih mendekatkan diriku kepada-Mu dengan sedekat-dekatnya, wahai Zat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Aku memohon kepadamu dari baiknya tahun ini, memohon perlindungan-Mu dari buruknya tahun ini. Aku memohon kecukupan dari biayanya dan kesibukannya dalam kesehatan dengan rahmat-Mu, wahai Zat Yang Maha Pengasih dari sekian kekasih. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan keselamatan yang sempurna kepada Sayyidina Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.”

Mengutip buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun oleh Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid, terdapat tata cara tertentu yang dianjurkan sebelum memanjatkan doa Tahun Baru Islam. Rangkaiannya berbeda untuk doa akhir dan awal tahun.

Berikut tata cara selengkapnya:

Doa akhir tahun dibaca setelah salat Asar atau sebelum masuk waktu Magrib. Seperti yang disebutkan di atas, doa akhir tahun dari Kitab Kanzun Najah Was Surur sendiri dianjurkan dibaca 3 kali.

Membaca doa akhir tahun bisa dilakukan langsung pada waktu tersebut atau dengan dirangkaikan dengan bacaan lainnya. Bacaan lain yang bisa dirangkaikan pada doa akhir tahun yaitu istigfar dan selawat nabi sebanyak 11 kali, kemudian membaca ayat kursi 7 kali.

Sebelum membaca doa awal tahun, dianjurkan untuk mengerjakan salat sunah dua rakaat. Kemudian, umat muslim melakukan sujud syukur.

Setelah itu, membaca doa awal tahun sebanyak 3 kali. Dianjurkan membaca doa ini selama 10 hari berturut-turut di awal bulan Muharram.

Adapun waktu membaca doa ini dibaca setelah waktu Magrib. Ini adalah momen pergantian hari yang juga menjadi penanda masuknya tahun yang baru dalam Islam.

Membaca doa akhir dan awal tahun Islam memiliki makna spiritual yang mendalam bagi umat Muslim. Selain sebagai bentuk pengharapan dan perlindungan, doa-doa ini diyakini membawa keutamaan besar dalam kehidupan dunia dan akhirat.

Salah satu keutamaan membaca doa akhir tahun adalah diampuninya dosa-dosa selama setahun sebelumnya. Dalam sejumlah riwayat, disebutkan bahwa saat seseorang membaca doa ini menjelang pergantian tahun, setan merasa putus asa dan berkata,

“Hampa usaha kami di sepanjang tahun ini. Susah bagiku dan sia-sia pekerjaanku menggoda anak Adam pada tahun ini, dan Allah membinasakanku saat ini juga. Dengan sebab membaca doa ini, Allah akan mengampuni dosanya selama setahun.”

Sementara itu, doa awal tahun juga memiliki keutamaan luar biasa. Dikutip dari berbagai pendapat ulama, barang siapa membaca doa awal tahun sebanyak tiga kali setelah Magrib pada 1 Muharram, maka Allah akan mengutus dua malaikat untuk menjaganya dari fitnah dan tipu daya setan selama satu tahun ke depan.

Dengan membaca kedua doa ini secara khusyuk, diharapkan tahun baru Hijriah bisa diawali dengan keberkahan dan perlindungan dari segala keburukan. Maka tak heran jika banyak umat Islam yang menjadikan doa akhir dan awal tahun sebagai bagian penting dalam menyambut datangnya 1 Muharram.

Nah, demikianlah sejumlah doa akhir tahun dan awal tahun Hijriah dalam Islam yang dapat diamalkan hari ini. Semoga bermanfaat ya!

Doa Akhir Tahun Islam

1. Doa Akhir Tahun Anjuran Habib Utsman

2. Doa Akhir Tahun Anjuran Syekh Abdul Hamid

3. Doa Akhir Tahun dalam Kitab Majmu Syarif Kamil

4. Doa Akhir Tahun Anjuran Buya Yahya

Doa Awal Tahun Baru Hijriah

1. Doa Awal Tahun Islam

2. Doa Bulan/Tahun Baru

3. Doa Awal dan Akhir yang Baik

4. Doa Awal Tahun Kitab Al-Fathul Mubin wad Durrut Tsamin

Waktu dan Tata Cara Membaca Doa Akhir-Awal Tahun Hijriah

1. Waktu dan Tata Cara Baca Doa Akhir Tahun

2. Waktu dan Tata Cara Baca Doa Awal Tahun

Keutamaan Membaca Doa Akhir dan Awal Tahun Islam

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *