Disnaker Usut Kasus Pekerja PLTU Mamuju Tewas Tertimbun Batu Bara di Bunker

Posted on

Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sulawesi Barat (Sulbar) tengah menyelidiki insiden tewasnya pekerja bernama Muhammad Takdir (24) yang tertimbun batu bara saat membersihkan bunker di area Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Belang-belang, Mamuju. Dua orang tim pengawas Disnaker diterjunkan ke lokasi.

“Iya, rencana mau turun dari pengawas ketenagakerjaan sama BPJS Ketenagakerjaan. Turun langsung ke lokasi untuk melihat apakah itu betul kecelakaan kerja atau bagaimana,” ujar Kadisnaker Sulbar Andi Farid Amri kepada infocom, Selasa (29/4/2025).

Andi mengaku telah menerbitkan surat tugas kepada tim pengawas untuk melakukan investigasi. Pihaknya pun akan menjatuhkan sanksi jika dalam kasus itu perusahaan terbukti melanggar aturan penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

“Pasti ada sanksi apabila tidak menerapkan K3, cuma kan ini kami baru mau turun untuk periksa,” terangnya.

Dia menambahkan pihaknya dalam melakukan investigasi ini akan bekerja sama dengan sejumlah pihak. Termasuk meminta keterangan dari kepolisian.

“Nanti kan pihak Polres juga sudah beri tanggapan, pasti mereka sudah turun, (jadi) nanti kami juga minta konfirmasi ke pihak kepolisian,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Muhammad Takdir tewas saat membersihkan bunker di area PLTU Belang-belang yang dikelola PT RDM di Kecamatan Kalukku, Senin (28/4) malam. Korban yang bekerja sebagai helper maintenance awalnya mendapati gumpalan batu bara di dinding bunker.

Gumpalan itu disebut dapat menghambat suplai batu bara ke unit pembakaran. Korban lantas berinisiatif masuk ke dalam bunker untuk melalukan pembersihan.

“Namun saat membersihkan terjadi longsoran batu bara dari dinding bunker yang menimpa korban,” kata Kasi Humas Polresta Mamuju Ipda Herman Basir kepada wartawan, Selasa (29/4).