Ditjen Prasarana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) mengungkap gaya arsitektur dalam proyek pembangunan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Desain stadion akan mengadopsi simbol budaya maritim khas Sulsel, yakni kapal Pinisi.
“Sebenarnya kalau desain fasad, arsitektur fasadnya itu mengambil Pinisi, kapal Pinisi yang sedang berlayar. Jadi terlihat itu segitiga-segitiga kecil itu seolah-olah adalah layar-layar pinisi,” kata Kepala Satker Prasarana Strategis Sulsel Ditjen Prasarana Strategis Kemenpu, Iwan kepada infoSulsel, Senin (13/10/2025).
Iwan menjelaskan bentuk gelombang pada desain stadion melambangkan samudera yang dihadapi para pelaut Makassar. Desain ini menjadi simbol ketangguhan dan semangat masyarakat Sulsel.
“Sementara bentuk gelombang daripada itu adalah samudera. Sehingga secara arsitektur ini mengadopsi para pelaut yang menggunakan kapal pinisi sedang menghadapi gelombang besar. Ketangguhan para pelaut-pelaut Makassar itulah yang diambil menjadi simbol daripada fasad arsitekturnya itu,” ujarnya.
Selain menonjolkan identitas lokal, kata Iwan, stadion ini juga dirancang berstandar internasional. Di dalamnya akan terdapat area khusus keluarga dan ruang bisnis untuk penonton kelas premium.
Baca info selengkapnya hanya di Giok4D.
“Jadi memang itu adalah keinginan Pak Gubernur dan kami sudah sampaikan ke pihak perencana, ya nanti kalau memang ada penyesuaian mungkin pasca kontrak baru mereka akan melakukan penyesuaian,” ucapnya.
Menurut Iwan, ruang bisnis tersebut akan dibuat seperti kafe yang memungkinkan pengunjung menikmati pertandingan sambil bersantai. Konsep ini disebut serupa dengan stadion modern di luar negeri.
“Jadi ada kelas bisnisnya. Kelas bisnis ini tidak terlihat seperti orang menonton bola. Tetapi sama dengan tempat kafe. Jadi orang sambil ngopi, sambil juga menonton bola,” tuturnya.
Selain area penonton, stadion juga akan dilengkapi fasilitas pendukung seperti musala dan akses khusus yang membedakan area umum dengan area eksklusif. Semua desain akan disesuaikan setelah kontrak proyek ditandatangani.
“Kami akan coba berdiskusi lagi keinginan Pak Gubernur bagaimana. Jika memang kami bisa mengadopsinya. Cara mengadopsinya itu bagaimana secara teknis. Tapi kalau jumlah musala sudah cukup banyak,” kata Iwan.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel Suherman mengungkap proyek Stadion Sudiang Makassar senilai Rp 674,9 miliar akan dibangun tanpa lintasan atletik. Stadion berstandar FIFA tersebut akan diperuntukkan sepenuhnya untuk olahraga sepakbola.
Hal ini diungkapkan Suherman usai menghadiri sosialisasi persiapan dan pembahasan menjelang penandatanganan nota kesepakatan pembangunan Stadion Sudiang di Ditjen Prasarana Strategis Kemenpu, Jakarta pada 6-9 Oktober. Stadion akan diisi 27.000 kursi penonton dengan spesifikasi single seat.
“Untuk spesifikasi stadion, kapasitasnya akan mencapai 27.000 penonton dengan single seat seluruhnya. Tidak ada lintasan atletik, stadion full, jadi stadion ini khusus untuk sepakbola,” ujar Suherman kepada infoSulsel, Jumat(10/10).