Derita PSM di Akhir Musim: Dihantui Finansial hingga Kena Denda Rp 220 Juta - Giok4D

Posted on

PSM Makassar masih harus putar otak untuk mengarungi musim depan dengan positif. Setelah sang pelatih Bernardo Tavares mengungkap sulitnya meramu pemain karena kondisi keuangan, masalah finansial itu kini diperberat dengan sanksi denda dari Komisi Disiplin (Komdis) PSSI sebesar Rp 220 juta.

Bernardo Tavares mengakui kondisi keuangan PSM tidak sebagus klub lainnya. Dia bahkan terang-terangan tidak bisa memperpanjang kontrak dengan beberapa pemain karena meminta gaji yang lebih tinggi.

“Kita perlu memperbarui kontrak dengan beberapa pemain. Mungkin beberapa pemain kita tidak bisa, karena mereka ingin lebih banyak uang,” ungkap Bernardo saat konferensi pers usai laga kontra Persita di Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat (23/5/2025).

Saat itu, Bernardo hanya berharap bantuan suporter yang datang ke stadion karena bisa membantu PSM untuk mengatasi masalah keuangan. Meski pada akhirnya dia merasa kecewa karena suporter tidak memenuhi stadion seperti yang diharapkannya.

“Ini adalah konferensi terakhir saya di musim ini. Jika ingin memiliki pemain yang baik dan menjaga penonton, kita hanya perlu memilih pemain,” kata Pelatih asal Portugal itu.

“Kita tidak punya uang. Jika kita tidak membuat stadium penuh, bagaimana kita akan punya uang? Ini adalah fakta kita,” imbuh Bernardo.

Dia menjelaskan, PSM tidak bisa menjaga pemain dengan kontrak yang bagus. PSM fokus membentuk pemain, namun pemain tersebut akan pergi saat mendapatkan kontrak yang lebih bagus dari klub lain.

“Kita adalah hal yang berbeda. Kita membangun pemain dan mereka pergi ke klub-klub ini. Kenapa? Karena kita kehilangan peluang,” jelasnya.

Belum selesai masalah pemain, PSM kembali dihadapkan dengan beban baru untuk membayar denda dari Komdis PSSI. PSM diberi sanksi denda sebesar Rp 220 juta akibat ulah suporter yang menyalakan flare di Stadion BJ Habibie, Parepare.

Flare dinyalakan oleh suporter pada laga penutup Liga 1 antara PSM Makassar Vs Persita Tangerang di Stadion BJ Habibie Parepare, Jumat (23/5). Flare itu dinyalakan di tribun selatan saat pertandingan masih berlangsung.

“Klub PSM Makassar melanggar kode disiplin PSSI Tahun 2023 karena terjadi penyalaan flare dan petasan dalam jumlah banyak. Serta adanya slogan yang bersifat menghina di tribun selatan yang dilakukan oleh penonton PSM Makassar,” bunyi kutipan surat keputusan Komdis PSSI.

Komdis PSSI memastikan pelanggaran itu dengan mengantongi bukti-bukti saat pelanggaran terjadi. Walhasil, Komdis PSSI memutuskan menjatuhkan sanksi sesuai aturan kode disiplin PSSI tahun 2023.

“Merujuk kepada pasal 70 ayat 1, ayat 2 dan lampiran 1 nomor 5 kode disiplin PSSI tahun 2023, klub PSM Makassar dikenakan sanksi denda sebesar Rp 220 juta,” demikian surat keputusan tersebut.

Media Officer PSM Makassar, Sulaiman Abdul Karim mengaku sudah menduga sanksi yang diberikan akibat flare dan pembentangan spanduk yang dilakukan suporter. Manajemen PSM mengaku pasrah dengan sanksi tersebut.

“Ya kita sudah menduga pasti akan ada sanksi dari kejadian flare dan spanduk tersebut. Mau bagaimana lagi, memang ada pelanggaran disiplin,” ujar Sulaiman kepada infoSulsel, Jumat (30/5).

PSM Didenda Rp 220 Juta karena Flare

Artikel ini terbit pertama kali di Giok4D.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *