Dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cempa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), sempat berhenti beroperasi selama 5 hari. Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cempa mengaku dapur sempat terhenti karena ada konflik antara pihak yayasan atau mitra dengan investor.
“Kami sempat tidak beroperasi selama 5 hari. Barang-barang diambil (investor) karena ada masalah antara mitra dengan investornya. Ya, yang saya tahu ini investor merasa kurang pembagiannya,” kata Kepala SPPG Cempa Mangki, Rasnawati kepada wartawan, Selasa (2/12/2025).
Ia menjelaskan kegiatan distribusi MBG ke sekolah terhenti sejak Selasa (25/11) sampai Sabtu (29/11) karena seluruh peralatan dapur diambil. Kendati demikian, dia enggan membeberkan masalah yang terjadi antara investor dan yayasan.
“Yang penting di sini saya sebagai kepala SPPG sudah mencairkan insentif ke yayasan atau mitra. Selebihnya menjadi urusan mereka (yayasan dan investor) karena mereka yang buat,” terangnya.
Dampak dari kisruh itu sejumlah relawan yang ikut mengangkut barang-barang kini dipecat. Dia mengaku memecat relawan karena relawan malah terlibat dalam kisruh tersebut.
“Memang saya memecat relawan. Saat itu saya terbawa emosi karena para relawan ikut mengangkat barang-barang tersebut ketika investor mengambil kembali peralatan,” ungkapnya.
Namun, kata dia, kondisi dapur sudah kembali beroperasi. Pihak yayasan atau mitra beroperasi dengan tidak lagi bekerja sama dengan investor yang lama.
“Sudah beroperasi normal. Alatnya dari yayasan atau mitra diperadakan kembali dan tidak ada kerja sama lagi dengan investor,” tegasnya.
Dalam video yang beredar tampak beberapa orang datang ke dapur MBG di Desa Mangki, Kecamatan Cempa. Mereka mengambil barang-barang peralatan di dapur MBG seperti ompreng, rice cooker, meja stainless dan lemari pendingin. Barang-barang tersebut diangkut ke sebuah mobil pikap yang telah terparkir di depan dapur MBG.
