Sebuah kafe di Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel), menuai sorotan usai menunya menggunakan nama kelamin viral di media sosial. Pemilik kafe berdalih nama menunya tidak bermaksud menjatuhkan martabat orang lain.
Salmiati mengatakan, kejadian bermula ketika sepupunya yang merupakan selebgram datang untuk mempromosikan jualannya. Di saat bersamaan, selebgram lain yang juga dipanggil datang sehingga mengajak keduanya untuk berkolaborasi.
“Jadi kemarin kenapa terjadi begini? jadi memang Irfan (selebram) itu adalah sepupu saya, saya panggil kemari untuk mempromosikan dagangan saya. Terus saya juga panggil Minci (selebgram), kebetulan saat Minci datang, Irfan pun ada, jadi inisiatif saya gabungkan ada Minci ada Irfan,” kata Salmiati kepada infoSulsel, Jumat (12/12/2025).
Kedua selebgram itu lantas mereview kafe miliknya. Di sinilah, kata dia, Irfan menyebut sebuah menu menggunakan nama kelamin pria dalam bahasa daerah yang sebenarnya tidak ada.
“Nah, ini yang masalah 2 menu ini sebenarnya yang satu itu kami tidak ada, yang rujak las* (kelamin laki-laki) itu kami tidak ada, di menu pun tidak ada,” ujarnya.
Kendati demikian, Salmiati mengakui jika ada satu menu yang menggunakan bahasa daerah kelamin wanita. Nama tersebut disematkan pada menu makanan olahan ikan.
“Yang ada cuman parede ikan bomb* (kelamin perempuan),” ungkap Salmiati.
Salmiati mengaku tidak punya niat menjatuhkan harkat dan martabat wanita terkait nama menunya. Dia berdalih nama menu itu dipakai karena sudah dianggap lumrah di kampung halamannya.
“Tidak ada itu saya mau jatuhkan martabatnya perempuan, saya mau lecehkan, tidak, cuman nama ikan ini kami ucapkan karena memang kami di kampung ucapkan itu, daerah Malangke (Luwu Utara) maupun Selatan (Belopa) itu begitu pengucapannya,” tambahnya.
Dia mengakui kegaduhan yang ditimbulkan karena penamaan menu di kafe miliknya. Oleh karena itu, Salmiati meminta maaf kepada masyarakat luas tas kegaduhan yang terjadi.
“Nah di sini saya mau sampaikan permohonan maaf, adapun segala huru-hara yang sekarang yang menimbulkan kegaduhan itu saya tidak sengaja,” kata Salmiati.
Selain itu, Salmiati berjanji akan mengubah nama daftar menu yang kontroversial tersebut. Menurutnya, dia akan menggunakan bahasa yang mudah diterima masyarakat sekitar.
“Salahnya kami itu karena mengangkat nama ini di Kota Palopo yang sebagian mungkin orang pendatang. Tapi adapun menunya insyaallah juga kami hilangkan, akan kami ganti dengan menu yang dipakai di Palopo,” terangnya.
Sebagai informasi, kafe tersebut bernama Cafe and Resto Triple A. Lokasinya berada di jalan lingkar kawasan Pelabuhan Tanjung Ringgit, Palopo.
Pemilik Kafe Minta Maaf
Dia mengakui kegaduhan yang ditimbulkan karena penamaan menu di kafe miliknya. Oleh karena itu, Salmiati meminta maaf kepada masyarakat luas tas kegaduhan yang terjadi.
“Nah di sini saya mau sampaikan permohonan maaf, adapun segala huru-hara yang sekarang yang menimbulkan kegaduhan itu saya tidak sengaja,” kata Salmiati.
Selain itu, Salmiati berjanji akan mengubah nama daftar menu yang kontroversial tersebut. Menurutnya, dia akan menggunakan bahasa yang mudah diterima masyarakat sekitar.
“Salahnya kami itu karena mengangkat nama ini di Kota Palopo yang sebagian mungkin orang pendatang. Tapi adapun menunya insyaallah juga kami hilangkan, akan kami ganti dengan menu yang dipakai di Palopo,” terangnya.
Sebagai informasi, kafe tersebut bernama Cafe and Resto Triple A. Lokasinya berada di jalan lingkar kawasan Pelabuhan Tanjung Ringgit, Palopo.







