Bupati Torut Tantang Pandji Pragiwaksono Buktikan Candaan Adat Toraja Horor

Posted on

Bupati Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) Frederik Victor Palimbong merespons polemik candaan Pandji Pragiwaksono yang dianggap menyinggung budaya Toraja. Frederik mengundang Pandji untuk datang membuktikan sendiri bahwa adat Toraja tidak horor.

Frederik awalnya menyampaikan jika candaan Pandji sangat menyinggung masyarakat Toraja. Ia pun berharap polemik ini bisa menjadi pelajaran bagi setiap pekerja seni, khususnya komika.

“Ini sesuatu yang benar-benar menyinggung kami orang Toraja. Jadi ini harus menjadi pembelajaran dan perenungan bagi pekerja seni, khususnya pelawak atau komika,” kata Frederik kepada infoSulsel, Senin (3/11/2025).

Frederik menyebut budaya di Indonesia sangat dihargai hingga ada kementerian khusus yang menaunginya. Oleh karena itu, ia menyayangkan jika budaya justru dijadikan sebagai bahan candaan.

“Di Indonesia ada Kementerian Kebudayaan, itu menunjukkan penghargaan yang tinggi terhadap budaya, maka jangan jadikan budaya bahan lelucon,” tegasnya.

Ketua DPC Partai Gerindra Toraja Utara ini mengatakan candaan tersebut berpotensi menurunkan minat wisatawan ke Toraja. Ia juga menolak anggapan soal budaya Toraja yang disebut menyeramkan dalam materi lawakan Pandji.

“Toraja mengandalkan pariwisata. Kalau direndahkan seperti itu, tentu mengurangi animo wisatawan. Memangnya jenazah ditaruh di depan TV? Tentu tidak,” bebernya.

Ia menekankan bahwa seni boleh bebas, tapi tidak boleh menyentuh unsur SARA dan merendahkan budaya. Sebagai pekerja seni, kata dia, seharusnya Pandji bisa lebih menghargai budaya.

“Khusus kepada saudara Pandji, Anda itu orang yang cerdas. Mestinya tidak membuat blunder apalagi membawa SARA dalam lawakannya. Jadi riset dulu lah, dan hargai budaya. Sebagai pekerja seni seharusnya menghargai budaya,” tegasnya.

Frederik lalu menantang Pandji datang langsung ke Toraja Utara. Ia mengundang Pandji untuk mengenal budaya Toraja secara langsung agar tidak salah lagi dalam penyampaian.

“Kami di Toraja Utara mengundang Pandji ke Toraja Utara supaya lebih mengenal budaya Toraja daripada keliru menyampaikan. Saya siap mengajak berkeliling, tidak benar bahwa kami seram. Ajak komika untuk tahu budaya Toraja yang sebenarnya,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, rekaman video Pandji melontarkan materi stand up comedy yang dianggap menyinggung masyarakat Toraja beredar di media sosial. Ia menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian, bahkan menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu, tepat di depan televisi.

“Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makamnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya,” ujar Pandji dalam video tersebut.

“Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor,” lanjut Pandji disambut tawa penonton.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *