Bupati Sidrap Syaharuddin Alrif mengkaji rencana anggota DPR RI Fraksi NasDem Rusdi Masse (RMS) yang mau mengundang disc jockey (DJ) kembali datang ke Sidrap, Sulawesi Selatan (Sulsel). Syahar mendesak Nathalie lebih dulu meminta maaf kepada masyarakat usai penampilannya disawer pengunjung kelab malam viral di media sosial.
Diketahui, RMS mengundang Nathalie saat live bareng via TikTok. RMS berdalih mengajak Nathalie bukan sebagai DJ lagi, melainkan menjadi kreator konten yang mempromosikan pariwisata dan kuliner di Sidrap.
“Saya butuh Nathalie bikin konten di Sidrap untuk makanannya, promosikan wisatanya, dan lain-lain. Bukan cuman sawerannya saja,” ujar RMS dalam live TikTok yang dikutip infoSulsel, Jumat (18/4/2025).
Dalam live tersebut, RMS juga sempat menelepon Syahar terkait tujuannya mengundang Nathalie. RMS meminta agar diadakan pertemuan khusus antara Nathalie dengan tokoh masyarakat.
“Setuju nggak, pak bupati? Dia akan meminta maaf sama masyarakat Sidrap yang menerima hal-hal yang menganggap bahwa itu (aksi saweran ke DJ Nathalie) menjatuhkan (Sidrap),” tutur RMS kepada Syahar.
Syahar tidak langsung menyetujui rencana RMS. Syahar menanggapi bahwa aksi DJ Nathalie di salah satu kelab malam di Sidrap sebelumnya memicu aksi demonstrasi masyarakat.
“Tadi kita didemo, besok demo lagi,” kata Syahar menanggapi Ketua DPW NasDem Sulsel tersebut.
RMS meminta Syahar agar rencananya bisa dibicarakan kepada masyarakat. Namun Syahar memberi syarat agar Nathalie lebih baik meminta lebih dulu lewat media sosial sebelum datang ke Sidrap.
“Tidak apa-apa suruh minta maaf di medsos duluan,” kata Syahar dalam live TikTok itu. RMS kembali menanggapi ada baiknya persoalan ini langsung dibicarakan Nathalie sendiri saat dipertemukan dengan masyarakat nantinya.
Dihubungi terpisah, Syahar mengkonfirmasi rencana RMS mendatangkan Nathalie lewat live TikTok meski jadwalnya belum pasti. Dia kukuh menginginkan Nathalie meminta maaf secara terbuka sebelum memenuhi undangan RMS.
“Saya meminta Nathalie minta maaf dulu,” singkat Syahar yang juga Sekretaris DPW NasDem Sulsel ini kepada infoSulsel, Jumat (18/4).
Sebagai informasi, DJ Nathalie sempat manggung di salah satu tempat hiburan malam di Sidrap pada Sabtu (12/4) malam. Dalam video beredar, pengunjung terlihat menghamburkan uang saat DJ Nathalie tampil.
Dalam penggalan video lainnya, tampak uang yang berhamburan di lantai dimasukkan dalam dus. DJ Nathalie sempat mengunggah foto dirinya berbaring di lantai diskotek yang penuh uang saweran meski belakangan potret itu dihapus dari akun medsosnya.
Aksi saweran ke DJ Nathalie itu membuat Syahar ditegur Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Dia kecewa dengan adanya penampilan DJ di salah satu kelab malam yang dianggap meresahkan masyarakat.
“Tadi pagi dari Kemendagri WA saya, dari beberapa kementerian WA saya, tapi saya jawab bahwa 40 hari yang saya kerjakan bersama seluruh jajaran baik dan positif tapi dihapus oleh kegiatan 1 malam,” kata Syahar saat memberi sambutan di sebuah acara di Sidrap, Rabu (16/4).
Syahar pun mengerahkan Satpol PP Sidrap mengevaluasi perizinan THM sekaligus menertibkan kembali indekos yang diduga menjadi tempat prostitusi. Kebijakan ini sebagai bentuk komitmen mewujudkan ‘Sidrap Religius’ yang menjadi visinya selama memimpin Sidrap.
“Saya akan lawan ini sampai tuntas untuk membersihkan Sidenreng Rappang (Sidrap). Saya tidak takut karena di-backup sama jajaran saya. Saya sudah perintahkan Kasatpol PP mulai kemarin melakukan razia di kos-kosan,” tegasnya.
Sekretaris Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Sidrap KH Kalam Fatta menolak keras rencana RMS yang berniat mengundang DJ Nathalie. Kalam mengaku heran dengan rencana tersebut meski tujuannya demi promosi wisata.
“Kita harap janganlah diundang ke sini karena kasus sebelumnya cukup menggemparkan. Artinya sesuatu yang bertentangan sekali dengan program pemerintah kita,” tegas Kalam kepada infoSulsel, Jumat (18/4).
Kalam mengatakan aksi DJ Nathalie sebelumnya telanjur memunculkan stigma di mata masyarakat. Dia khawatir kedatangan DJ Nathalie memunculkan kesan menormalisasikan aksi sawer di Sidrap.
“Karena kalau datang bisa lain lagi artinya. Seolah kita menormalisasi aksinya, artinya orang kita di daerah hargailah usaha-usaha yang sudah dilakukan. Sebetulnya cuma itu yang diharap supaya kondusif betul daerah kita,” jelasnya.
Kalam mengaku pihaknya dan ormas Islam lainnya sudah berkoordinasi dengan DPRD Sidrap. Dia juga berharap agar Bupati Sidrap Syaharuddin mendengarkan aspirasi Muhammadiyah dan warga lain yang mengecam aksi saweran ke DJ Nathalie.
“Kita juga tidak mengerti apa maksud beliau (RMS) mengundang itu karena saya dengar istilah promosi-promosi, tapi kita tadi di DPRD sudah minta kalau bisa tidak usah didatangkan,” imbuh Kalam.