Bupati Luwu Timur (Lutim) Irwan Bachri Syam menyerahkan 388 sertifikat hak milik (SHM) kepada warga transmigrasi di Puncak Indah, Malili. Dia meminta warga memanfaatkan lahannya dengan baik seperti jaminan modal usaha hingga perluasan lahan pertanian.
“Sejak 1992 masyarakat menunggu. Hari ini, mereka mendapat hak legal atas lahan yang mereka tempati. Ini bukan hanya soal dokumen tapi pengakuan negara atas hak rakyat,” kata Irwan Bachri kepada wartawan, Senin (22/9/2025).
Pemberian sertifikat tersebut dilakukan di kantor Desa Puncak Indah, Kecamatan Malili, pada Senin (22/9) siang. Irwan mengatakan, pemberian sertifikat tersebut sebagai kepedulian pemerintah daerah terhadap warga transmigrasi.
“Jadi ini sebagai upaya dari pemerintah dalam menciptakan tata kelola pertanahan yang baik untuk mencapai kemakmuran masyarakat melalui kepastian hak atas tanah, maka kami dari pemerintah daerah Lutim menyerahkan SHM kepada warga transmigrasi,” jelasnya.
“Gunakan sertifikat ini dengan bijak, bisa jadi jaminan untuk usaha, pendidikan anak, atau pengembangan lahan pertanian. Ini kekuatan hukum dan sebagai modal masa depan,” tambahnya.
Kepala Desa Puncak Indah, Muhammad Cakir menambahkan bahwa wilayahnya memang telah dihuni transmigrasi sejak 1992. Menurutnya, warga transmigrasi berasal dari wilayah yang terkena bencana alam atau memiliki konflik kedaerahan.
“Di Lutim dulu ini menampung warga dari berbagai daerah terdampak bencana atau atau konflik termasuk dari pulau Jawa, Timor Timur, Ambon, Luwu Utara dan Poso,” bebernya.
Cakir mengungkapkan dari 388 bidang tanah yang bersertifikat 134 di antarnya berada di atas hak pengelolaan lahan (HPL) transmigrasi. Sedangkan sisanya, bersumber dari tanah warga, lahan usaha dan tanah negara lainnya yang dikelola masyarakat.
“Ini perjuangan panjang sejak 1992, alhamdulillah berkat sinergi dari BPN Lutim, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta perangkat desa dan kecamatan, sertifikat lahan akhirnya bisa terbit,” tutupnya.
