Oknum anggota Polres Pangkep berinisial Bripka AI (37) digerebek ngamar bareng wanita lain inisial EF (37) di salah satu indekos di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bripka AI digerebek oleh istri sahnya yang datang bersama anggota Propam Polres Gowa.
Penggerebekan itu terjadi di salah satu indekos di wilayah Mawang, Kecamatan Somba Opu, Rabu (16/4/2025) malam. Istri Bripka AI awalnya melapor ke Polres Gowa bahwa suaminya berada di kamar kos tersebut.
“Kita di Polres Gowa menerima laporan dari istri oknum polisi berdinas di Polres Pangkep yang mana kita dapat laporan terkait dugaan perzinaan,” ujar Kapolres Gowa AKBP Muhammad Aldy Sulaiman kepada infoSulsel, Kamis (17/4).
Aldy menuturkan Satreskrim Polres Gowa bersama Sipropam Polres Gowa dan pelapor melakukan pengecekan. Saat tiba di lokasi, Bripka AI bersama perempuan berinisial EF berada di kamar kos.
“Tiba di TKP ada satu pasang yang memang bukan pasangan suami istri yang sah dan sampai saat ini kita sudah melakukan pengamanan,” jelasnya.
Aldy mengugkapkan Bripka AI dilaporkan oleh istri sahnya terkait dugaan perzinaan. Perkara tersebut kini ditangani Reskrim Polres Gowa.
“Saat ini, istrinya kan melapor terkait masalah pidananya. Kasusnya ditangani intensif oleh Reskrim Polres Gowa,” katanya.
Sementara untuk dugaan pelanggaran kode etik kepolisian akan ditangani oleh Polres Pangkep. Aldy mengaku sudah berkoordinasi dengan Propam Polres Pangkep.
“Kemudian secara etiknya ditangani Polres Pangkep. Saya sudah koordinasi juga dengan Polres Pangkep, jadi selain pidana jalan, kode etik juga jalan,” jelasnya.
Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar menambahkan bahwa Bripka AI telah diserahkan ke Propam Polres Pangkep. Hal ini terkait dugaan pelanggaran disipli oleh Bripka AI.
“Pelaku AI sudah diserahkan ke Propam Pangkep untuk pelanggaran disiplin,” kata AKP Bahtiar kepada wartawan, Jumat (18/4).
Sementara terkait dugaan perzinaan, penyidik Polres Gowa masih melakukan pendalaman pasalnya EF juga diduga sudah bersuami. Jika terbukti, Bripka AI dan EF terancam pidana kurungan 9 bulan.
“Fakta itu sedang kami kumpulkan untuk memenuhi pasal yang akan kami terapkan. Rencananya diterapkan Pasal 284 ancaman hukuman 9 bulan,” pungkasnya.
