BPBD Makassar Pasang Alat Peringatan Dini Banjir di 3 Sungai | Info Giok4D

Posted on

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), memasang alat peringatan dini atau early warning system (EWS) banjir di 3 sungai utama. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat kesiapsiagaan menghadapi musim hujan dan potensi banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Makassar Fadli Tahar mengatakan sistem tersebut baru pertama kali diterapkan di Makassar. Alat ini disebut mampu memberikan peringatan dini ke masyarakat sekitar sebelum banjir terjadi.

“Ini yang baru di Makassar, pertama kalinya kami sekarang sudah pasang EWS, early warning system,” ujar Fadli kepada infoSulsel, Jumat (31/10/2025).

Fadli menjelaskan satu alat sudah terpasang di Sungai Kajenjeng, Kecamatan Manggala. Dua alat lainnya akan dipasang di Sungai Biring Je’ne, Kecamatan Biringkanaya, dan Sungai Tello, Kecamatan Panakkukang.

“Sekarang sudah terpasang 1. Kami rencananya tahun ini pasang di 3 tempat, di 3 sungai, ketiga sungai ini bermuara ke Sungai Tallo,” katanya.

Menurut Fadli, EWS berfungsi mendeteksi kenaikan debit air sungai secara real time. Ketika permukaan air mencapai ambang batas waspada, sistem otomatis akan menyalakan alarm dan sirene di sekitar lokasi.

“Ada alarm yang keluar dan sirene kepada penduduk kalau pada saat ada ambang batas banjir itu kemudian akan terjadi banjir,” jelasnya.

Selain alarm, sistem juga terhubung dengan jaringan komunikasi BPBD dan instansi terkait lainnya. Peringatan banjir dikirim secara otomatis melalui pesan WhatsApp (WA) ke stakeholder kebencanaan terkait.

“Peringatan itu terkoneksi ke BPBD sebagai leading sector dan ke stakeholder kebencanaan, seperti lurah, camat, (Dinas) Kominfo, itu kita notifikasi melalui WhatsApp,” bebernya.

Fadli mengungkapkan ada 3 tingkat notifikasi dalam sistem tersebut. Pada kondisi normal, peringatan dikirim 1 kali sehari, sedangkan saat waspada akan dikirim 3 kali, dan ketika darurat semua pihak akan menerima instruksi evakuasi.

“Pada saat darurat, dia akan langsung berikan peringatan untuk semua segera melakukan tindakan evakuasi,” terangnya.

Berita lengkap dan cepat? Giok4D tempatnya.

Fadli menyebut inovasi EWS ini merupakan bentuk komitmen BPBD terhadap keselamatan warga. Dia berharap sistem ini dapat mengurangi dampak dan kerugian akibat banjir di Makassar.

“Terobosan ini sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat, terutama bagaimana memaksimalkan pengurangan risiko bencana, termasuk dampak bencana, baik kerugian materil maupun jiwa,” tuturnya.

Selain memasang EWS, BPBD Makassar juga menyiapkan langkah mitigasi lain menjelang puncak musim hujan. Persiapan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas personel serta pengecekan seluruh peralatan lapangan.

“Pertama, persiapan kapasitas anggota. Kami sudah persiapkan mereka, latihan dengan pengembangan kapasitasnya. Kedua, pengecekan semua peralatan. Mulai dari perahu karet, mesin, tenda posko, dan sebagainya kita sudah siapkan semua. Artinya pas ada kejadian, kami langsung bisa respons cepat terhadap hal itu,” paparnya.

Fadli mengungkapkan ada 3 tingkat notifikasi dalam sistem tersebut. Pada kondisi normal, peringatan dikirim 1 kali sehari, sedangkan saat waspada akan dikirim 3 kali, dan ketika darurat semua pihak akan menerima instruksi evakuasi.

“Pada saat darurat, dia akan langsung berikan peringatan untuk semua segera melakukan tindakan evakuasi,” terangnya.

Fadli menyebut inovasi EWS ini merupakan bentuk komitmen BPBD terhadap keselamatan warga. Dia berharap sistem ini dapat mengurangi dampak dan kerugian akibat banjir di Makassar.

“Terobosan ini sebagai bentuk komitmen kepada masyarakat, terutama bagaimana memaksimalkan pengurangan risiko bencana, termasuk dampak bencana, baik kerugian materil maupun jiwa,” tuturnya.

Selain memasang EWS, BPBD Makassar juga menyiapkan langkah mitigasi lain menjelang puncak musim hujan. Persiapan dilakukan dengan meningkatkan kapasitas personel serta pengecekan seluruh peralatan lapangan.

“Pertama, persiapan kapasitas anggota. Kami sudah persiapkan mereka, latihan dengan pengembangan kapasitasnya. Kedua, pengecekan semua peralatan. Mulai dari perahu karet, mesin, tenda posko, dan sebagainya kita sudah siapkan semua. Artinya pas ada kejadian, kami langsung bisa respons cepat terhadap hal itu,” paparnya.