Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap adanya dugaan praktik penyelewengan kekuasaan di sejumlah daerah. Modusnya mulai dari praktik jual-beli jabatan hingga dugaan suap audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dilansir dari infoFinance, Purbaya membocorkan dugaan penyelewengan tersebut saat rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). Situasi ini yang turut membuat Purbaya ragu menaikkan anggaran transfer ke daerah (TKD).
“Suap audit BPK di Sorong dan Meranti, jual-beli jabatan di Bekasi, sampai proyek fiktif BUMD di Sumatera Selatan. Artinya reformasi tata kelola ini belum selesai,” ungkap Purbaya.
Dia lantas menyoroti skor integritas nasional baru mencapai 71,53 atau di bawah target 74 merujuk hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024. Sejumlah pemerintah daerah (pemda) masuk dalam kategori rentan atau zona merah setelah rata-rata skornya untuk Provinsi 67 dan kabupaten 69.
Purbaya pun mendorong kepala daerah agar memperbaiki tata kelola dalam kurun waktu dua kuartal ke depan. Dia menginginkan anggaran diserap secara maksimal agar pergerakan ekonomi bisa merata di daerah dan tidak terfokus di pusat.
“Coba tolong perbaiki dua triwulan ke depan deh, jadi saya bisa ngomong ke atas, kalau enggak saya dimarahin juga kalau ngomong. Kalau saya kan paling penting, untuk saya yang penting adalah ekonominya bergerak dan bergeraknya merata bukan di pusat saja,” ujar Purbaya.
Purbaya turut menekankan pentingnya pengelolaan uang publik secara bertanggung jawab. Dia berharap perekonomian menguat agar masyarakat semakin sejahtera.
“Jadi, mari kita kelola uang publik dengan hati-hati, cepat dan bertanggung jawab supaya ekonomi daerah makin kuat dan masyarakat makin sejahtera,” imbuh Purbaya.
Purbaya mengatakan anggaran hanya akan ditambah jika memiliki alasan yang kuat. Dia menegaskan tidak akan memangkas anggaran sebanyak sebelumnya jika tujuan penggunaan anggaran tepat sasaran.
“Yang paling penting menurut saya adalah saya punya ground atau landasan untuk bilang ke atas daerah mesti ditambah uangnya, jangan dipotong sebanyak kemarin,” jelasnya.
Purbaya menganggap perekonomian bisa tetap terjaga jika dibarengi kerja yang baik. Penggunaan anggaran yang tepat dan efisien bisa mendorong kepercayaan publik.
“Saya percaya dengan kerja dan disiplin dan niat yang bersih, kita bisa menjaga stabilitas sekaligus memperkuat pertumbuhan ekonomi di daerah maupun secara keseluruhan nasional,” pungkas Purbaya.