Besok Mulai Puasa Dzulhijjah 2025, Ini Bacaan Niatnya!

Posted on

Kementerian Agama (Kemenag) RI menetapkan 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada Kamis, 28 Mei 2025. Artinya, umat muslim sudah bisa melaksanakan puasa Dzulhijjah mulai besok.

Akan tetapi, sebelum mengamalkannya penting untuk mengetahui bacaan niat puasa Dzulhijjah. Sebab, membaca niat merupakan bentuk keyakinan dan kesungguhan hati untuk melaksanakan suatu ibadah.

Berikut ini bacaan niat puasa Dzulhijjah yang bisa dibaca esok hari. Yuk, hafal dan amalkan!

Menukil laman Majelis Ulama Indonesia (MUI), puasa Dzulhijjah dilaksanakan pada sembilan hari pertama. Dua hari di antaranya merupakan puasa Tarwiyah pada hari ke-8 dan puasa Arafah pada hari ke-9.

Berikut bacaan niat untuk masing-masing jenis puasa tersebut sebagaimana dikutip dari buku Siapa Berpuasa Dimudahkan Urusannya oleh Khalifa Zain Nasrullah dan laman Kementerian Agama RI:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذُوالْحِجَّةٌ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma syahri dzulhijjah sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa bulan Dzulhijjah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillāhi Ta’ala.

Artinya: “Saya berniat melakukan puasa sunah Tarwiyah karena Allah Ta’ala.”

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ‘arafata sunnatan lillaahi ta’aala.

Artinya: “Aku berniat puasa ‘Arafah, sunnah karena Allah Ta’ala.”

Seperti yang disebutkan sebelumnya, 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Rangkaian puasa Dzulhijjah berlangsung selama 9 hari dan berakhir pada 5 Juni 2025.

Berikut jadwal lengkapnya:

Sebagian ulama berpendapat tidak boleh menggabungkan niat puasa sunnah dan wajib. Maka dari itu, niat puasa Dzulhijjah (sunnah) tidak boleh digabungkan dengan qadha Ramadhan (wajib).

“Tidak boleh menggabungkan dua niat dalam ibadah,” ujar Ustaz Syam yang dikutip dari kanal YouTube Trans TV Official pada Kamis (13/2/2025).

Berdasarkan penjelasan itu, maka tidak boleh menggabungkan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah dengan qadha Ramadhan. Namun, jika mengerjakan puasa qadha di waktu puasa sunnah maka pahala puasa sunnah tetap didapatkan.

Jika ingin mengerjakan qadha puasa pada pada waktu puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah berikut bacaan niatnya dikutip dari buku Tata Cara dan Tuntunan Segala Jenis Puasa karya Nur Solikhin:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhaai fardhi ramadhaana lillahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat puasa esok hari sebagai ganti fardhu Ramadhan karena Allah Ta’ala.”

Dilansir dari laman Rumaysho, puasa boleh dilakukan satu hari saja sebelum Hari Raya Idul Adha. Caranya yakni boleh dengan memilih hari yang diinginkan yang penting tidak meninggalkan puasa Arafah.

Penjelasan tersebut didasarkan dari hadis riwayat Ummul Mu’minin Hafsah bahwa Rasulullah SAW berpuasa pada mayoritas 10 hari pertama Dzulhijjah. Sementara, diriwayatkan oleh Aisyah RA bahwa:

مَا رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- صَائِمًا فِى الْعَشْرِ قَطُّ

Artinya: “Aku tidak pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpuasa pada sepuluh hari bulan Dzulhijah sama sekali.” (HR. Muslim no. 1176)

Para ulama menafsirkan bahwa maksud Aisyah RA, Rasulullah SAW tidak berpuasa penuh selama sepuluh hari pertama Dzulhijjah. Dengan demikian, boleh melaksanakan puasa selama satu hari saja sebelum Idul Adha.

Demikian niat puasa Dzulhijjah yang bisa diamalkan besok hingga sebelum Idul Adha 2025. Semoga bermanfaat!

Niat Puasa Dzulhijjah

1. Niat Puasa Dzulhijjah (1-7 Dzulhijjah)

2. Niat Puasa Tarwiyah (8 Dzulhijjah)

3. Niat Puasa Arafah (9 Dzulhijjah)

Jadwal Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah 2025

Bolehkah Puasa Dzulhijjah Sekaligus Qadha Ramadhan?

Apakah Boleh Puasa Hanya 1 Hari Sebelum Idul Adha?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *