menanggapi sanksi FIFA yang berimbas tak bisa memainkan pemain asing yang baru direkrut untuk kompetisi Super League 2025/2026. Dia meminta suporter datang ke stadion untuk membantu klub dari masalah keuangan.
“Jika kalian mau membuat klub ini menjadi klub yang bagus secara finansial, satu cara yang kalian bisa lakukan adalah untuk datang men-support pemain-pemain di stadion,” kata Bernardo saat konferensi pers saat usai laga, Jumat (8/8/2025) malam.
Bernardo mengaku tidak bisa memberikan solusi atas sanksi yang dijatuhkan FIFA. Namun dirinya menyesuaikan formasi tim dengan komposisi yang tersedia.
“Kadang-kadang memang kita tidak bisa mencari solusi (atas sanksi FIFA). Ya, saya membuat empat tim. Saya mengubah tim empat kali hari ini,” katanya.
Pelatih asal Portugal itu mengatakan dirinya frustasi dengan kondisi tim yang masih disanksi FIFA. Dia harus menyesuaikan tim dengan waktu yang sempit gegara tidak bisa memainkan pemain barunya.
“Tentu saja, kita merasa frustasi. Karena kita mempersiapkan tim dan setelah itu kita harus mengubah tim empat kali,” imbuhnya.
Menurutnya, sanksi FIFA itu bukan menjadi tanggung jawab dari staf atau pemain. Dia mengatakan kondisi tim disanksi FIFA itu harus dihadapi.
“Saya pikir tanggung jawab ini bukan dari staf teknis, atau staf lain atau dari pemain. Ini adalah kondisi yang diberikan kepada kita,” pungkasnya.
Diketahui, PSM Makassar hanya menurunkan dua pemain asing pada laga pertama Super League 2025/2026 kontra Persijap Jepara di Stadion BJ Habibie, Parepare, Jumat (8/8). Bernardo mengandalkan pemain lokal muda.
Dari informasi yang dihimpun, PSM Makassar masih tertulis dalam daftar sanksi FIFA. Meski sempat memboyong 7 pemain barunya datang latihan, namun PSM tidak bisa memainkan saat laga melawan Persijap Jepara.