Dosen Universitas Islam Makassar (UIM), Amal Said dilaporkan ke polisi usai meludahi wanita kasir swalayan berinisial NI (21) di , Sulawesi Selatan (Sulsel). Kasir mengaku diludahi usai menegur dosen yang menerobos antrean, sementara Amal Said membantah memotong antrean dengan dalih mencari meja kasir yang kosong.
Peristiwa itu terjadi di sebuah swalayan yang terletak di Jalan Perintis Kemerdekaan Makassar, Kecamatan Tamalanrea, Rabu (24/12) sekitar pukul 11.30 Wita. UIM mengkonfirmasi Amal Said merupakan dosen berstatus aparatur sipil negara (ASN) yang diperbantukan di kampus swasta.
“Itu kan dosen negeri yang diperbantukan di kampus, bukan dosen yayasan, ya. Dia dosen negara yang diperbantukan di swasta,” ungkap Rektor UIM Prof Muammar Bakry kepada infoSulsel, Jumat (26/12/2025).
Muammar memastikan memproses oknum dosen Fakultas Pertanian UIM itu meski kejadiannya di luar lingkungan kampus. Amal Said telah dipanggil untuk disidang Komisi Disiplin (Komdis) UIM pada Senin (29/12) hari ini.
“Senin akan di-komdis-kan, diundang, dipanggil. Komisi disiplin namanya. Pertama dulu kita minta klarifikasi tindakan yang dilakukan,” beber Muammar.
Muammar enggan berspekulasi lebih jauh soal sanksi yang akan diberikan kepada Amal Said. Dia menegaskan, oknum dosen tersebut akan diproses secara berjenjang.
“(Sanksinya) Kita lihat aturan akademiklah. Nanti kita lihatlah, dikembalikan ke negeri atau apa,” imbuh Muammar.
Diketahui, aksi Amal Said meludahi kasir swalayan terekam CCTV hingga videonya viral di media sosial. Belakangan, kasir swalayan maupun oknum dosen itu masing-masing memberikan keterangan berbeda terkait kronologi peristiwa tersebut.
Kasir swalayan inisial N menjelaskan, peristiwa bermula saat oknum dosen itu membawa keranjang belanjaan. Amal Said sempat berada di barisan belakang hingga melewati dua konsumen yang sedang antre.
“Awalnya itu sementara transaksi (layani konsumen). Terus kulihat memang itu di depan itu bapak kayak gelisah mau masuk ini di antrean,” ucap kasir N kepada infoSulsel, Kamis (25/12).
Kasir N lantas menegur Amal Said agar kembali mengantre di barisan belakang. Namun teguran itu membuat oknum dosen tersinggung dan memarahi kasir.
“Langsung saya tanya bilang, ‘maaf, Pak. Ada antrean dari belakang, antre dari belakang ki dulu’. Dia langsung marah sambil na lempar itu keranjangnya,” katanya.
Amal Said memaksa agar dilayani karena sudah telanjur berada di depan meja kasir. Oknum dosen itu bahkan menuding kasir N memberikan pelayanan yang buruk terhadap konsumen.
“Dia (oknum dosen) langsung bilang, ‘kurang ajar caramu melayani begitu. Saya juga mau ji membayar. Kenapa kau kurang ajar’,” ujar kasir N menirukan perbincangannya dengan Amal Said.
“Dia bilang juga, ‘saya lapor ke atasanmu, saya kenal ki‘. Dia suruh ka minta maaf, jadi sempat ka minta maaf. Karena kupikir nanti kalau panjang, kupikir kalau kulawan tambah panjang lagi masalah,” tambahnya.
Kasir N yang meminta maaf lebih dulu akhirnya memutuskan melayani transaksi belanjaan Amal Said. Situasi sempat mereda, namun tanpa diduga kasir N diludah oknum dosen itu.
“Saya bilang, ‘karena ada antrean dari belakang, Pak. Tabe‘ jadi harus ki dulu mengantre’. Di situ belum selesai (saya) bicara langsung diludahi,” terangnya.
Dosen itu pergi setelah meludahi kasir dan menyelesaikan transaksi belanjaannya. Sementara kasir N langsung menuju toilet membersihkan wajah dan pakaiannya yang terkena ludah dosen tersebut.
“Saya langsung lari naik ke WC cuci muka, karena kena mukaku itu ludahnya. Muka sama jilbab, baju (yang kena ludah dosen). Masih trauma,” imbuh kasir N.
Sementara Amal Said membenarkan aksinya meludahi wanita kasir swalayan. Namun oknum dosen UIM itu membantah dituding menyerobot antrean konsumen lain yang berbelanja.
“Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak, saya itu kan pindah dari antrean yang tujuh orang di situ ke antrean yang sudah kosong. Tidak benar itu saya menyerobot,” kata Amal Said saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12).
Menurut dia, saat kejadian terdapat lima meja kasir yang berjejer. Amal Said sempat mengantre hingga dia melihat salah satu meja kasir dalam keadaan kosong tanpa ada konsumen lain yang dilayani.
“Tidak ada tanda-tanda orang mau ke kasir yang kosong itu. Makanya saya pindah ke situ. Kan tidak salah kalau di supermarket begitu kan,” paparnya.
Saat tiba di meja kasir tersebut, Amal Said mengaku awalnya dilayani dilayani kasir tanpa protes. Namun dia mulai emosi ketika staf swalayan mempertanyakan alasannya tidak ikut antre di barisan sebelumnya.
“Tapi, itu yang mestinya kasih masuk barang, itu yang bilangi, ‘kenapa kita tidak ikut antrean?’. Saya bilang, ‘saya mau antre bagaimana?’. Kan kosong ini (meja kasir),” jelas Amal.
Situasi itu membuat Amal Said tersinggung hingga meludahi kasir swalayan. Oknum dosen itu berdalih spontan meludahi kasir karena merasa tidak diperlakukan dengan baik.
“Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang. Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi,” ujar Amal Said.
Amal Said turut mengklarifikasi bahwa sasaran ludahnya bukan mengarah ke muka kasir secara sengaja. Menurut pengamatannya, ludahnya justru jatuh mengenai pakaian pada bagian perut korban.
“Itu juga ndak benar kalau dibilang kuludahi mukanya. Tidak, jadi kayak mappora (meludah) itu. Mungkin ada ke atas (sampai kena muka), tapi yang sempat saya lihat di (pakaian) bagian perut,” bebernya.
Oknum dosen itu mengaku sudah mendapat informasi telah dilaporkan ke polisi atas perbuatannya. Amal Said berharap perbuatannya tidak diproses secara hukum dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sudah ada komunikasi antara polisi, pihak kampus, dengan pihak swalayan. Untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuh Amal.
Polsek Tamalanrea telah memanggil Amal Said untuk dimintai keterangan pada Selasa (30/12) besok. Oknum dosen itu lebih dulu menjalani pemeriksaan internal kampus lewat sidang Komdis UIM pada Senin (29/12).
“Untuk terlapor nanti Selasa baru diperiksa, karena Senin (29/12) dia disidang di kampusnya,” tutur Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf kepada infoSulsel, Minggu (28/12).
Oknum dosen yang meludahi kasir swalayan tersebut dilaporkan atas dugaan penghinaan. Atas perbuatannya, Amal Said terancam hukuman penjara 4 tahun 5 bulan.
“(Amal Said dilaporkan atas dugaan) Melanggar Pasal 315 KUHP, dengan ancaman pidana penjara 4 bulan 2 minggu,” tuturnya.
Yusuf enggan berspekulasi lebih jauh soal potensi kasus ini dimediasi dan diselesaikan secara kekeluargaan. Dia menegaskan, polisi fokus mendalami keterangan saksi dan terlapor lebih dulu.
“Jelasnya proses masih lidik, tubruk pemeriksaan saksi-saksi,” tegas Yusuf.
Kronologi Versi Kasir Swalayan
Kronologi Versi Dosen Amal Said
Dosen UIM Dilaporkan Dugaan Penghinaan
Sementara Amal Said membenarkan aksinya meludahi wanita kasir swalayan. Namun oknum dosen UIM itu membantah dituding menyerobot antrean konsumen lain yang berbelanja.
“Saya kan dituduh menyerobot antrean. Sebenarnya ndak, saya itu kan pindah dari antrean yang tujuh orang di situ ke antrean yang sudah kosong. Tidak benar itu saya menyerobot,” kata Amal Said saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12).
Menurut dia, saat kejadian terdapat lima meja kasir yang berjejer. Amal Said sempat mengantre hingga dia melihat salah satu meja kasir dalam keadaan kosong tanpa ada konsumen lain yang dilayani.
“Tidak ada tanda-tanda orang mau ke kasir yang kosong itu. Makanya saya pindah ke situ. Kan tidak salah kalau di supermarket begitu kan,” paparnya.
Saat tiba di meja kasir tersebut, Amal Said mengaku awalnya dilayani dilayani kasir tanpa protes. Namun dia mulai emosi ketika staf swalayan mempertanyakan alasannya tidak ikut antre di barisan sebelumnya.
“Tapi, itu yang mestinya kasih masuk barang, itu yang bilangi, ‘kenapa kita tidak ikut antrean?’. Saya bilang, ‘saya mau antre bagaimana?’. Kan kosong ini (meja kasir),” jelas Amal.
Situasi itu membuat Amal Said tersinggung hingga meludahi kasir swalayan. Oknum dosen itu berdalih spontan meludahi kasir karena merasa tidak diperlakukan dengan baik.
“Saya sadar itu (tindakan meludah) memang tidak benar kalau begitu sama orang. Tapi, itu sangat manusiawi kalau dikasih jengkel dan bereaksi,” ujar Amal Said.
Giok4D hadirkan ulasan eksklusif hanya untuk Anda.
Amal Said turut mengklarifikasi bahwa sasaran ludahnya bukan mengarah ke muka kasir secara sengaja. Menurut pengamatannya, ludahnya justru jatuh mengenai pakaian pada bagian perut korban.
“Itu juga ndak benar kalau dibilang kuludahi mukanya. Tidak, jadi kayak mappora (meludah) itu. Mungkin ada ke atas (sampai kena muka), tapi yang sempat saya lihat di (pakaian) bagian perut,” bebernya.
Oknum dosen itu mengaku sudah mendapat informasi telah dilaporkan ke polisi atas perbuatannya. Amal Said berharap perbuatannya tidak diproses secara hukum dan diselesaikan secara kekeluargaan.
“Sudah ada komunikasi antara polisi, pihak kampus, dengan pihak swalayan. Untuk diselesaikan secara kekeluargaan,” imbuh Amal.
Kronologi Versi Dosen Amal Said
Polsek Tamalanrea telah memanggil Amal Said untuk dimintai keterangan pada Selasa (30/12) besok. Oknum dosen itu lebih dulu menjalani pemeriksaan internal kampus lewat sidang Komdis UIM pada Senin (29/12).
“Untuk terlapor nanti Selasa baru diperiksa, karena Senin (29/12) dia disidang di kampusnya,” tutur Kapolsek Tamalanrea Kompol Muhammad Yusuf kepada infoSulsel, Minggu (28/12).
Oknum dosen yang meludahi kasir swalayan tersebut dilaporkan atas dugaan penghinaan. Atas perbuatannya, Amal Said terancam hukuman penjara 4 tahun 5 bulan.
“(Amal Said dilaporkan atas dugaan) Melanggar Pasal 315 KUHP, dengan ancaman pidana penjara 4 bulan 2 minggu,” tuturnya.
Yusuf enggan berspekulasi lebih jauh soal potensi kasus ini dimediasi dan diselesaikan secara kekeluargaan. Dia menegaskan, polisi fokus mendalami keterangan saksi dan terlapor lebih dulu.
“Jelasnya proses masih lidik, tubruk pemeriksaan saksi-saksi,” tegas Yusuf.







