Sebanyak 800 rumah dari dua kecamatan di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan (Sulsel) terendam banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menyebut banjir diakibatkan curah hujan yang tinggi.
“Dari 2 kecamatan sekitar 800 unit rumah terendam. Kalau penyebabnya untuk sementara karena tingginya intensitas hujan deras di bagian hulu dan di bagian hilir, bersamaan dengan pasangnya air di laut,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Luwu, Karyadi kepada infoSulsel, Senin (14/4/2025).
Peristiwa banjir tersebut terjadi di Kecamatan Suli dan Kecamatan Suli Barat, Luwu pada Minggu (13/4) sekitar pukul 21.15 Wita. Karyadi mengatakan total ada 6 desa dan 3 kelurahan yang tergenang di dua kecamatan tersebut.
Di Kecamatan Suli Barat yang terendam yakni Desa Salubua, Desa Muhajirin, Kelurahan Lindajang, Desa Buntu Barana, Desa Kaili. Sedangkan di Kecamatan Suli yang terdampak yakni Kelurahan Suli, Kelurahan Murante, Desa Buntu Kunyi, dan Desa Lempopacci.
“Untuk Kecamatan Suli terdapat sebanyak kurang lebih 500 unit rumah yang berdampak banjir dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Kalau di Kecamatan Suli Barat ada kurang lebih 300 unit rumah terendam,” ungkapnya.
“Banjir merendam pemukiman, jalan desa, jalan poros provinsi, sawah, maupun perkebunan dengan tinggi muka air (TMA) 50-150 cm. Mengakibatkan sempat terhambatnya akses mobilisasi dan kendaraan macet di jalan poros provinsi dan aktivitas warga,” sambungnya.
Karyadi menuturkan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir tersebut. Selain itu, dia menyebut kondisi jalan poros provinsi sejak subuh tadi telah aman dan lancar.
“Kami sudah evakuasi warga terdampak ke tempat aman. Syukurnya juga banjir saat ini telah surut, sudah bisa mi terurai sedikit demi sedikit dan untuk sekarang (jalan poros) sudah aman mi dan lancar,” tutupnya.